Sebuah penelitian mencari tahu faktor kunci kegemilangan performa Ronaldo, yang pekan ini mencetak gol ke-700 untuk Portugal. Dalam penelitian tersebut, Ia dianggap 'kebal' dengan segala bentuk tekanan. Ke-woles-an Ronaldo adalah hal yang dinilai bisa membuatnya tampil konsisten.
Penelitian itu muncul dari kerjasama antara Sci Sports dengan Universitas KU Leuven. Mereka menganalisa faktor-faktor stres pemain bola, yang dihubungkan dengan performa di lapangan.
Profesor Jesse Davis dari Departemen Ilmu Komputer di Universitas KU Leuven mengatakan, penelitian tentang tekanan mental dalam sepakbola adalah hal baru. Sebelumnya, penelitian serupa dipraktikkan pada olahraga baseball dan basket.
"Model ini menganalisa kinerja pemain di bawah tekanan. Ini berkaitan dengan keputusan apa yang dia buat? Apakah tindakan yang dipilih itu, dieksekusi dengan baik? Seberapa besar dampak tindakan yang dipilih terhadap hasil pertandingan?" katanya, dilansir dari sportbible.com, Rabu (16/10/19).
Berdasarkan penelitian tersebut, tekanan mental adalah faktor yang sangat berpengaruh pada kemampuan diri ketika menguasai bola. Dilansir dari scisports.com, tekanan mental dalam penelitian itu dibagi menjadi dua: tekanan sebelum pertandingan, dan tekanan dalam pertandingan.
Tekanan mental sebelum pertandingan adalah ambisi besar tim, dampak sebuah pertandingan pada tim, improvisasi penampilan berdasarkan beberapa pertandingan terakhir, dan konteks pertandingan -- misalnya, rivalitas, bermain di tandang, dan lain-lain.
Sedangkan, tekanan mental saat pertandingan adalah jumlah kontribusi kepada tim, kualitas pengambilan keputusan, dan kualitas tindakan.
Baca Juga : Sadar Enggak, Sih? Gol Pertama Ronaldo Mirip Inzaghi
Sci Sports dan Universitas KU Leuven mengumpulkan data 7.000 menit permainan dan menganalisa pengaruh tekanan-tekanan tersebut kepada pemain. Beberapa pemain yang dianalisa, selain Ronaldo, adalah Sergio Aguero, Neymar, dan Eden Hazard.
Hasilnya, Ronaldo terbukti paling berkualitas dalam menghadapi tekanan-tekanan tersebut. Aguero adalah pemain kedua setelah Ronaldo, yang dinilai baik dalam menghadapi tekanan.
Sementara, Neymar adalah pemain yang paling mudah terpengaruh stres. Ia sama dengan Eden Hazard. Neymar dan Hazard, kenyataannya kerap bermain buruk ketika berada di bawah tekanan. Hal itu terlihat dari keputusan-keputusan yang mereka ambil dalam pertandingan.
Model yang dibuat oleh para peneliti ini, diklaim mampu menghitung jumlah tekanan mental seorang pemain. Caranya, dengan menganalisa permainannya.
"Kami mengembangkan model dengan menggunakan pembelajaran mesin untuk memperkirakan berapa banyak tekanan mental yang dialami pemain ketika menguasai bola," kata Profesor Jesse Davis.