Aries Susanti Rahayu mampu menembus catatan waktu 7 detik di nomor putri di partai final. Atlet berjuluk spiderwoman itu memecahkan rekor dunia dengan catatan waktu 6,995 detik di partai final ketika berhadapan dengan Yi Ling Song dari China yang hanya mampu menorehkan 9,032 detik. Ia menjadi atlet panjat tebing pertama dalam sejarah yang mencatatkan waku kurang dari 7 detik.
Catatan waktu Aries Susanti (Dok. FPTI)
Aries tampil all out. Ia memacu kecepatannya dengan maksimal. Semua keahliannya dikeluarkan dan tidak melambat sedikit pun. Aries terus melaju. Usaha keras dan konsentrasi itu membuahkan hasil dan mengantarkannya menjadi juara dunia sekaligus pemegang rekor dunia women speed world record.
Aries Susanti (Dok. FPTI)
Adapun rekor sebelumnya dipegang oleh Yi Ling Song dari China dengan catatan waktu 7,101 detik yang bertahan sejak April lalu. Kini, Aries bisa melampui itu dan bahkan menjadi atlet pertama yang bisa menjebol atau melewati angka 7 detik untuk nomor putri di speed world record.
September lalu, film 6,9 Detik yang mengisahkan atlet asal Grobogan, Jawa Tengah, itu dirilis. Film garapan sutradara Lola Amaria itu menceritakan perjalanan Aries Susanti Rahayu sejak masih kanak-kanak, remaja, dan menjadi atlet panjat tebing Indonesia yang mampu meraih medali 2 emas di Asian Games 2018. Selain itu Aries juga terobsesi bisa menembus catatan waktu 6,9 detik.
Catatan waktu yang mendekati pemecahan rekor terlihat sejak semifinal baik oleh Aries maupun Song. Di semifinal, Aries mencatatkan waktu 7,163 detik dan Song 7,169 detik. Mereka memainkan emosi semua penonton karena hanya 1/10 detik jauhnya dari rekor dunia.
Pemecahan rekor ini pun menjadi cita-cita dan idaman Aries. Ia mengaku senang cita-cita dan targetnya bisa tercapai.
"Saya bersyukur kepada Allah atas prestasi ini. Saya senang sekali akhirnya bisa pecah rekor. Ini yang saya impikan. Saya persembahkan prestasi ini untuk Indonesia," kata atlet andalan Indonesia di nomor Speed ini.
Kini film 6,9 Detik sudah menjadi kenyataan. Bravo Aries!