"Sebenarnya aku enggak punya darah Indonesia atau apa pun itu. Aku itu (berdarah) Jerman, Jepang, Cina, dan aku cuma lahir di Indonesia," ucap Agnez saat menjawab pertanyaan tentang keberagaman di Idonesia.
Tentu saja ucapan mantan host tralala trilili ini mendapat kecaman dari warganet, bahkan hingga saat ini Agnez pun masih menjadi objek perundungan walaupun dia sudah memberikan klarifikasi melalui akun Instagramnya @agnezmo.
Tapi, sebelum kita menghujani Agenz Mo dengan caci maki maupun pembelaan, ada fakta menarik dari ucapan pelantun lagu 'Coke Bottle' ini. Agnez memang menyatakan ia tak punya darah Indonesia, tapi dia enggak pernah bilang dia bukan orang Indonesia. Dalam wawancara lengkap dengan Build By Yahoo, penyanyi 33 tahun itu juga banyak membanggakan budaya Indonesia.
By the way, omongan Agnez Mo soal 'tak punya darah Indonesia' memang benar adanya. Kita semua (orang Indonesia) pun bisa mengklaim tak punya darah Indonesia.
Semua orang Indonesia bahkan yang melebeli dirinya sebagai pribumi sekalipun ternyata tak ada yang memiliki 'darah murni' Indonesia. Sehingga, secara otomatis, tidak ada yang bisa mengklaim dirinya yang paling asli Indonesia.
Hah? Kok bisa? Lalu aku siapa? Dari hasil penelitian genetika yang digagas oleh Majalah Historia bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan konsorsium HUGO-Pan Asia sudah membuktikan bahwa tak ada pemilik gen murni di Nusantara ini, yang ada adalah campuran dari beragam gen yang asal muaranya dari Afrika.
Hal itu pun mereka tunjukkan dalam sebuah pameran bertajuk "Asal Usul Orang Indonesia" yang digelar beberapa waktu lalu di Museum Nasional.
Peneliti dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Herawati Supolo-Sudoyo mengatakan ada perjalanan sejarah panjang yang dilalui oleh nenek moyang di seluruh kepulauan Nusantara yang membuat orang Indonesia memiliki darah muggle (istilah di film Harry Potter) atau darah campuran.
Ia menjelaskan bahwa Homo Sapiens telah melakukan gelombang migrasi selama ratusan ribu tahun dari Benua Afrika. Barulah sekitar 50.000 ribu tahun yang lalu rombongan migrasi yang pertama ini sampai di kepulauan Nusantra.
"Jadi dari 150.000 tahun, 100.000 tahun berjalan mengembara melewati lingkungan yang berbeda. Ada hutan yang lebat sekali, orangnya pasti akan mengecil. Karena untuk mencegah penguapan. Rambut juga mungkin lebih keriting. Jadi semua itu yang menyebabkan kita menjadi berbeda dalam perjalanannya. Beragam, bukan berbeda," ujar Herawati seperti dikutip dari Historia.id.
Letak Kepulauan Nusantara juga disebut sangat istimewa bagi para peneliti genetika. Karena memiliki peranan penting sebagai penghubung antara daratan Asia dan Kepulauan Pasifik. Posisi strategis ini mengalami empat gelombang migrasi manusia modern.
Gelombang migrasi yang pertama datang dari Afrika lalu bergeser ke Papua dan Austarlia yang sekarang. Dilanjutkan gelombang kedua yang datang dari Asia daratan. Dalam masa transisi ini pun ada kawin mawin di antara dua gelombang migrasi ini.
Gelombang ketiga datang dari Taiwan atau Pulau Formosa. Orang dari Taiwan ini awalnya juga datang dari Asia daratan. Mereka menyebar ke Filipina, Sulawesi, Kalimantan, membawa Bahasa Austronesia. Diaspora Austronesia ini juga sampai ke Madagaskar hingga Pulau Paskah.
Sementara itu, gelombang keempat datang melalui jalur perdagangan dan pengenalan keagamaan sekitar tahun 700-1300. Orang-orang dari Eropa, India hingga Timur Tengah masuk melalui pelabuhan-pelabuhan di Nusantara.
"Jadi kalau diperiksa itu, teman-teman yang lahir dan besar di Jepara, Rembang, Semarang, Tuban dan sebagainya, campur seperti gado-gado," kata Herawati.
Dari empat gelombang migrasi yang datang ke kepulauan Nusantara itu lah yang meyebabkan percampuran orang Indonesia hingga saat ini.
"Jadi, manusia Indonesia adalah campuran beragam genetika yang awalnya berasal dari Afrika," pungkas Herawati.
Masih belum percaya? Beberapa orang sukarelawan yang merelakan diri untuk di tes DNAnya pun bisa dijadikan contoh. Misalnya presenter terkenal Najwa Shihab ternyata ia memiliki latar belakang genetik yang unik, ada sepuluh potongan DNA yang berasal dari 10 leluhur berbeda di dalam darahnya.
Dikutip dari Historia.id, Nana yang mengaku pernah mendapat panggilan “onta” dari teman-temannya karena memiliki wajah khas timur tengah, nyatanya, gen Arab yang ia miiki hanya 3,4 persen.
Berikut hasil DNA Najwa: 48.54% berasal dari Asia Selatan (Nepal, India, Bangladesh, Tamil); 26.81% dari Afrika Utara (Maroko, Algerian, Aljazair, Berbers); 6.06% dari Afrika (Mozambik); 4.19% dari Asia Timur (Tiongkok); 4.15% dari Diaspora Afrika (Afrika-Amerika); 3.48% dari Timur Tengah (Arab); 2.20% dari Eropa Selatan (Portugis); 1.91% dari Eropa Utara (Dorset); 1.43% dari Diaspora Asia (Asia-Amerika); dan 1.22% dari Diaspora Eropa (Puerto Rico).
Mantan Aktivis yang kini menjadi politisi PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko juga memiliki gen DNA yang tidak terduga. Mengaku asli Cilacap, nyatanya pria yang akrab disapa Iko ini justru memiliki gen Semitik dari Samaritan yang memiliki pertauatan dengan bangsa Yahudi. Gen ini juga dimiliki oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyato yang juga menjadi salah satu relawan.
Tak hanya tokoh-tokoh terkenal saja, Solikhin yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang gorengan juga ikut menyumbang dirinya untuk dites DNA. Hasilnya, ia ternyata memiliki gen Afganistan meskipun ia mengaku keluarganya dari Pemalang. Gen yang sama juga dimiliki oleh Ketua Umum PSI Grace Natalie.
Berikut Hasil DNA Solikhin: 86,78 persen dari Asia Timur (Cina, Jepang, Taiwan), 12,8 persen dari Asia-Amerika, 0,48 persen dari Asia Selatan (India), dan 0,05 persen dari Timur Tengah (Afganistan).
Jadi, tenang saja Kak Agnez, kamu bukan satu-satunya Warga Negara Indonesia yang tak memiliki darah asli Indonesia. Karena nayatanya kami semua pun demikian adanya.
Tapi, dari hasil penelitian ini hendaknya tidak melunturkan rasa nasionalisme kita dan bisa behenti mengelompokan atau menjadi superior karena merasa "lebih Indonesia" dari sesama orang Indonesia lainnya. Menurut Herawati, toleransi justru bisa dibuktikan dari hasil penelitian genetika ini.
Dan mengutip pernyataan klarifikasi dari Agnez Mo di akun instragramnya yang menyebut, Bhinneka Tunggal Ika means unity in diversity pun ada benarnya.