Melihat Gaya Komunikasi Hotman Kritik Sosialita
Melihat Gaya Komunikasi Hotman Kritik Sosialita

Melihat Gaya Komunikasi Hotman Kritik Sosialita

By Nanda Febrianto | 04 Feb 2018 06:30
Jakarta, era.id - Pengacara fenomenal, Hotman Paris Hutapea selalu punya cara untuk menarik mata kamera dan pena wartawan. Kemarin pagi, ia tiba-tiba muncul, bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mengundang sejumlah wartawan dalam sebuah acara intim.

Dalam kesempatan itu, Hotman mempertontonkan kemewahannya. Di hadapan wartawan, ia memamerkan koleksi mobilnya. Bukan tanpa maksud, hal itu ia lakukan untuk menyindir banyaknya orang berduit yang tak patuh pajak.

Soal temuan tunggakan pajak mobil mewah di ibu kota misalnya. Hotman menyentil para pemilik mobil mewah dengan menyebut mereka sebagai orang-orang munafik.

"Makanya, saya mengatakan jangan munafik. Pura-pura punya mobil mewah, tapi pajaknya enggak bayar. Kalau anda mau pamer, pamerlah secara nyata, tidak ada kemunafikan,” ucap Hotman di Jakarta, Sabtu (3/2).

Hotman yang memiliki banyak koleksi mobil mewah mengaku percaya diri memamerkan kepunyaannya, lantaran ia mengaku selalu patuh pada kewajibannya sebagai warga negara.

“Saya memang selalu tiap tahun itu ganti mobil. Setiap ganti mobil, negara untung, karena apa? Pajak bea masuknya itu hampir 200 persen. Ini satu tahun STNK bisa 150 juta," tuturnya.

Hotman bahkan mengumumkan sebuah sayembara, bahwa ia akan memberikan jam tangan merk Rolex kepada siapapun yang bisa membuktikan adanya tunggakan pajak atas nama Hotman Paris Hutapea.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pernah menyebut, berdasar data serapan akhir Desember 2017 lalu, ada 744 pemilik mobil pribadi berbanderol di atas Rp1 miliar di Jakarta yang masih menunggak pajak.

Kendaraan itu, dikatakan Anies, tersebar hampir di seluruh wilayah ibu kota. Dan Jakarta Selatan tercatat sebagai wilayah dengan tingkat tunggakan tertinggi, yakni 228 mobil, di atas Jakarta Pusat dengan 117 mobil, Jakarta Barat (166 mobil), Jakarta Utara (140) dan Jakarta Timur (93). 

Dari tunggakan tersebut, daerah kehilangan potensi pendapatan hingga Rp26,1 miliar. Padahal, jika ditaksir, jika dijumlah secara menyeluruh, nilai jual mobil-mobil tersebut mencapai angka Rp1,2 triliun.

Tags :
Rekomendasi
Tutup