Tips Tetap Sehat Berpuasa di Tengah Pandemi COVID-19

| 24 Apr 2020 05:12
Tips Tetap Sehat Berpuasa di Tengah Pandemi COVID-19
Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Jakarta, era.id - Bagi sebagian orang, puasa Ramadan tahun ni mungkin terasa lebih sulit. Mengingat kian meluasnya virus korona baru (COVID-19). Dampak pandemi ini tentunya tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental, sosial, bahkan spiritual.

Konsultan kesehatan Medikku dan partner aplikasi kesehatan Jovee, dr Rosnah Pinontoan, Sp.GK mengatakan pola makan seimbang harus diterapkan agar tubuh tetap sehat selama menjalani puasa di tengah pandemi virus korona.

"Pada bulan Ramadan terjadi perubahan waktu makan, di pagi sampai sore hari dilakukan puasa. Saat bulan Ramadan yang mungkin terjadi adalah dehidrasi dan kekurangan mikronutrien. Usahakan tetap menerapkan pola makan seimbang dan bervariasi selama sahur dan berbuka," kata dr Rosnah dalam keterangan pers di Jakarta, seperti dikutip Antara, Kamis (23/4).

Agar tubuh kuat puasa, hindari makanan yang bersifat proinflamasi seperti mengandung gula tambahan dan minyak jenuh berlebihan.

"Jika sulit memenuhi pola makan seimbang dan bervariasi, tambahan suplemen dapat dipertimbangkan, agar kesehatan tetap terjaga," kata dr Rosnah menambahkan bahwa jenis suplemen yang dipilih harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan tubuh.

Konsumsi suplemen

Ada alternatif suplemen yang disarankan yakni multivitamin, habbatussauda dan sari kunyit (tumeric).

Multivitamin dapat membantu memelihara kesehatan dan meningkatkan sistem imun dalam tubuh karena mengandung beberapa jenis vitamin sesuai kebutuhan tubuh antara lain vitamin C, vitamin B kompleks, vitamin E, Kalsium, dan Zat Besi yang dapat mencegah berbagai penyakit yang disebabkan oleh virus maupun bakteri. Kandungan mineral dari multivitamin juga membantu memaksimalkan antioksidan, sehingga dapat melawan radikal bebas.

Habbatussauda merupakan salah satu sumber thymoquinone memiliki manfaat sebagai anti-inflamasi dan antioksidan. Hal ini membantu mencegah kerusakan sel dan meningkatkan kerja sistem imun dalam tubuh untuk menangkal radikal bebas dari luar. Selain itu, habbatussauda dapat menjaga lapisan sel pada lambung dan meningkatkan aktivitas sel beta dalam pankreas dalam mengatur gula darah.

Sementara sari kunyit memiliki kandungan zat curcumin yang berfungsi sebagai anti-inflamasi untuk mengurangi peradangan terhadap berbagai penyakit kronis, membantu mengendalikan diabetes, menetralisir radikal bebas sehingga dapat mencegah kerusakan sel pada tubuh.

Curcumin yang terkandung sangat dibutuhkan di saat bulan Ramadan karena dapat membantu mengurangi frekuensi kekambuhan gejala maag dan mampu bekerja mengendalikan produksi asam lambung serta empedu berlebih.

Tags : eramadan
Rekomendasi