Puasa Sehat dan Chat Dokter Hemat dari ALODOKTER & ShopeePay

| 25 Apr 2021 08:00
Puasa Sehat dan Chat Dokter Hemat dari ALODOKTER & ShopeePay
Ilustrasi hidup sehat (Unsplash/@esdesignisms)

ERA.id - Masyarakat Indonesia percaya bahwa puasa sehat adalah kunci dari ibadah Ramadan yang optimal, karena dengan tubuh yang kuat maka aktivitas apapun bisa dijalankan dengan maksimal.

Namun, ibadah puasa di tengah pandemi COVID-19 merupakan sebuah tantangan bagi setiap orang. Selain harus menahan lapar lebih dari 12 jam lamanya, mereka juga dituntut untuk selalu bisa menjaga kesehatan agar tidak mudah tertular virus Corona.

Meski demikian, Ramadan tetap bisa dilalui dengan hikmat, apalagi jika menerapkan tips-tips sehat dan produktif ala Suci Arumsari, Presiden Direktur ALODOKTER dalam acara bersama Shopee.

Ilustrasi hidup sehat (Unsplash/@esdesignisms)

1. Penuhi kebutuhan nutrisi dan cairan

Agar tidak kekurangan energi serta vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh saat berpuasa, mengonsumsi makanan bergizi saat sahur maupun berbuka menjadi hal yang sangat penting. Lengkapilah menu sahur dan buka puasa dengan makanan yang kaya akan karbohidrat kompleks sebagai sumber energi, protein yang dapat menjaga daya tahan tubuh, dan serat untuk melancarkan pencernaan. Selain itu, tetap minum air putih yang cukup, mulai dari berbuka puasa hingga sebelum sahur, agar tubuh tidak kekurangan cairan (dehidrasi). Kurangi konsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat, seperti makanan cepat saji (fast food), gorengan, dan makanan yang banyak mengandung gula. Kurangi juga konsumsi minuman yang manis serta minuman berkafein, seperti teh dan kopi, karena dapat memicu dehidrasi.

2. Tetap aktif dan rutin berolahraga

Wajar bila merasa lebih lemas dan lesu ketika berpuasa, namun tidak menjadi alasan untuk bermalas-malasan sepanjang hari, tetapi harus tetap aktif bergerak dan berolahraga secara rutin. Lakukanlah olahraga 3–5 kali seminggu dengan durasi 15–30 menit. Pilih olahraga yang ringan dan tidak mengeluarkan terlalu banyak keringat, misalnya sit-up, yoga dengan gerakan yang santai, atau angkat beban ringan di rumah. Bisa juga berjalan santai di sekitar perumahan sambil tetap terapkan physical distancing alias menjaga jarak dengan orang lain paling tidak 1–2 meter.

3. Istirahat yang cukup

Selama bulan Ramadan, tidak sedikit orang yang bangun dini hari untuk melakukan salat atau bangun awal untuk menyiapkan sahur, karena itu waktu tidur harus dijaga dan diperhatikan. Cukup atau tidaknya waktu tidur dan istirahat sangat berpengaruh pada imunitas tubuh, dan kurang tidur bisa mengakibatkan lebih mudah terinfeksi kuman penyakit, termasuk virus Corona. Ganti waktu tidur malam yang kurang dengan tidur siang atau tidur lebih awal di malam hari.

4. Jalani ibadah di rumah

Ramadan memang erat dengan ibadah bersama di masjid. Tetap menerapkan physical distancing bagi yang pergi ke masjid. Bagi yang ingin beribadah di rumah, tetap bisa melakukan ibadah salat tarawih berjamaah dengan keluarga dan juga bisa mengaji dan mendengarkan ceramah dari TV atau radio bersama-sama.

5. Silaturahmi dengan cara lain

Bulan puasa juga merupakan momen yang tak lepas dari kegiatan silaturahmi. Namun, di tengah merebaknya virus Corona seperti sekarang, lebih baik menunda dulu berkumpul dengan sanak saudara atau kerabat secara langsung untuk mengurangi risiko penyebaran virus ini. Kita bisa memanfaatkan telepon, gadget, dan koneksi internet, untuk bersilaturahmi dengan keluarga tanpa membuat orang lain maupun diri sendiri berisiko terpapar virus Corona.

Ilustrasi hidup sehat (Unsplash/Boxed Water Is Better)

6. Tetap lakukan vaksinasi

Walau sedang berpuasa, pemberian vaksin COVID-19 tetap harus dijalankan. Tujuannya adalah untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity, sehingga rantai penularan virus Corona bisa terputus secepatnya. Mengingat tahap kedua vaksinasi sudah berjalan, tahap ketiga vaksinasi untuk masyarakat umum kemungkinan akan segera dimulai dan mungkin saja pada bulan Ramadan. Melakukan vaksinasi saat berpuasa tidak akan membatalkan puasa.

7. Urungkan niat untuk mudik

Mengurungkan niat untuk mudik tidak akan mengurangi kesucian bulan penuh berkah ini, alih-alih menjadi perbuatan yang baik karena melindungi keluarga dan orang lain dari risiko terinfeksi virus Corona. Selain mencegah wabah COVID-19 di Indonesia semakin meluas, juga bisa berhemat karena ongkos mudik bisa digunakan untuk kebutuhan lain atau mungkin bersedekah kepada orang-orang yang terkena dampak dari wabah ini.

Terapkan pola hidup sehat dan terus patuhi protokol kesehatan 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas) agar ibadah Ramadan tahun ini dapat berjalan dengan lancar. 

Rekomendasi