Perwakilan dari sang pilot, Ara George Zobayan, menyampaikan beberapa dokumen hasil penyelidikan. Dalam surat itu disebutkan keadaan sekitar penerbangan yang fatal secara langsung disebabkan oleh perilaku penumpang sendiri dan keputusan terbang pada hari itu.
"Setiap cedera atau kerusakan pada penggugat dan atau almarhum mereka secara langsung disebabkan sebagian atau sebagian oleh kelalaian atau kesalahan penggugat dan atau almarhum mereka, termasuk pengetahuan dan pertemuan sukarela mereka dengan risiko yang terlibat, dan bahwa kelalaian ini merupakan faktor substansial dalam menyebabkan kerusakan yang mereka akui, di mana terdakwa penjawab ini tidak bertanggung jawab,” kata pernyataan itu dikutip dari TMZ, Selasa (11/5/2020).
Vanessa Bryant sebelumnya menggugat Ara George Zobayan dan maskapai Island Express. Zobayan dinilai ceroboh dan lalai dalam menerbangkan helikopter. Ia dinilai seharusnya bisa memprediksi kondisi cuaca di sekitar lokasi yang berkabut dan bisa membatalkan penerbangan.
Gugatan ini terjadi tepat sebulan setelah kejadian kecelakaan yang menewaskan sembilan penumpang, termasuk Kobe dan anaknya Gianna. Menurut data dan laporan, Zobayan membawa terbang helikopter dengan kecepatan 184 mil per jam, sebelum akhirnya menabrak lereng bukit di Calabasas. Tetapi tidak ada laporan kerusakan mesin yang terjadi sebelum kecelakaan terjadi.
“Terdakwa Island Express secara perwakilan bertanggung jawab atas setiap dan semua tindakan Ara George Zobayan, termasuk pilotnya yang lalai dan ceroboh serta pengoperasian helikopter,” bunyi tuntutan dari Vanessa Bryant.
Sikorsky S-76B yang ditumpangi Kobe dan delapan penumpang lainnya berangkat dari Orange County menuju Bryant’s Mamba Sports Academy di Thousand Oaks, California.
Heli nahas itu menabrak bukit sekitar 10 menit dari tujuan karena cuaca sekitar yang berkabut.