Tim Editor
Menurut keterangan dari Japan Sumo Association, yang dikutip dari Japan Times, Shobushi pertama kali tertular virus korona baru pada 10 April 2020. Selama mendapat perawatan kurang lebih tiga minggu, kondisi tubuhnya kian menurun pada 19 April 2020. Dia sempat dirawat di ruang intensif di sebuah rumah sakit di Tokyo.
Sayangnya, pegulat dengan nama asli Kiyotaka Suetake ini dinyatakan meninggal dunia akibat kegagalan organ karena virus SARS-CoV-2 pada Rabu, 13 Mei 2020. Kepergiannya juga menjadi daftar baru dari kasus korona di Jepang, sebagai orang pertama berusia 20an yang meninggal akibat COVID-19.
Pegulat sumo asal Jepang, Shobushi meninggal dunia. (Foto: kyodo news)
“Saya hanya bisa membayangkan betapa sulitnya itu, berjuang melawan penyakit selama lebih dari sebulan, tetapi seperti seorang pegulat ia menanggungnya dengan berani dan melawan penyakit itu sampai akhir,” kata ketua Japan Sumo Association, Hakkaku.
Shobushi mengawali kariernya sebagai pegulat sumo tahun 2007 secara profesional lewat Takadagawa dan meraih peringkat ke-11 di divisi Sandanme.
Bulan lalu, JSA juga mengumumkan seorang stablemaster dan lima orang pegulat sumo dinyatakan positif COVID-19. Shobushi kedapatan menjadi salah satu pegulat yang terinfeksi dengan suhu tubuh mencapai 38 derajat. Dia sempat mengalami muntah darah sebelum akhirnya meninggal dunia.
Sementara itu, Turnamen Grand Sumo Musim Panas yang diagendakan pada 24 Mei hingga 7 Juni 2020 ini terpaksa dibatalkan. Seharunya event itu berlangsung di Ryogoku Kokugikan, Tokyo, Jepang.
