Ernest Prakasa: Mal Buka untuk Gerakan Ekonomi, CFD Logikanya Apa?

| 21 Jun 2020 18:15
Ernest Prakasa: Mal Buka untuk Gerakan Ekonomi, CFD Logikanya Apa?
Ernest Prakasa (Instagram)
Jakarta, era.id - Car free day (CFD) di DKI Jakarta kembali dibuka hari ini, Minggu (21/6/2020). Meski begitu, warga diingatkan untuk tetap menerapkan pedoman protokol kesehatan selama berkegiatan CFD.

Berdasarkan banyak pantauan, kegiatan CFD hari ini berlansung ramai. Di media sosial beredar banyak foto dan video warga memenuhi jalan Jendral Sudirman - M.H. Thamrin. Banyak juga warga yang tidak memakai masker. Selain itu ditemukan juga lansia dan anak-anak yang mengikuti kegiatan CFD.

Padahal aturan dalam protokol kesetahan memakai masker adalah wajib. Lansia dan anak-anak juga tidak diperbolehkan beraktivitas di tepat umum, seperti CFD.

Mengamati fenomena yang terjadi komika, Ernest Prakasa mengkritisi lewat cuitan di Twitter. Ia membandingkan keputusan CDF ini dengan keputusan dibukanya mal pada Senin lalu, (15/6/2020).

Ernest mempertanyakan alasan logis dibukanya CFD yang tidak sebanding dengan alasan dibukanya mal untuk menggerakan kembali roda perekonomian.

"Membuka mall = menggerakkan ekonomi. Okelah masih ada argumen yang jelas. Kalo membuka CFD itu logikanya apa ya kira2?" cuit @ernestprakasa.

<blockquote class="twitter-tweet"><p lang="in" dir="ltr">Membuka mall = menggerakkan ekonomi. Okelah masih ada argumen yang jelas. Kalo membuka CFD itu logikanya apa ya kira2?</p>&mdash; Ernest Prakasa (@ernestprakasa) <a href="https://twitter.com/ernestprakasa/status/1274615594482974720?ref_src=twsrc%5Etfw">June 21, 2020</a></blockquote> <script async src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script>

Cuitan Ernest ini pun mendapat banyak 689 komentar dan di-retweet sebanayak 1500 kali.

Tak sampai di situ, Ernest kembali mem-posting tweet terkait ramainya CFD hari ini.

"Virus Corona ngeliat CFD: KAGA ADA WIBAWANYA SAMA SEKALI YA GUA!?" tambahnya.

Terakhir, Ernest juga menulis, "This is not “new normal”. This is “forced normal”. The crisis is not over and we need to stop acting like it is".

Tags : car free day
Rekomendasi