Adaptasi Normal Baru, Pelaku Kuliner Diminta Mengemas Makanan Tanpa Pengawet 

| 28 Jun 2020 16:00
Adaptasi Normal Baru, Pelaku Kuliner Diminta Mengemas Makanan Tanpa Pengawet 
Ilustrasi makanan kemasan (Unsplash/@ellaolsson)
Jakarta, era.id - Kuliner merupakan bagian dari sektor pariwisata yang terkena dampak langsung dari pandemi COVID-19. Para pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, termasuk kuliner didorong untuk dapat cepat beradaptasi di masa normal baru dimana semua kegiatan harus berpedoman pada protokol kesehatan. 

Kepala Dinas Pariwisata Kota Surakarta, Solo, Hasta Gunawan mengatakan, para pelaku di sektor kuliner juga harus dapat melakukan terobosan dengan mengedepankan kreativitas dalam mengelola produk.

Pelaku usaha harus terus berpikir dan mengembangkan bagaimana kreativitas-kreativitas di bidang pengemasan ini menjadi lebih menarik konsumen.

"Diantaranya bagaimana mengemas jenis-jenis makanan yang bisa lebih awet meski tanpa pengawet," kata Hasta Gunawan  dalam virtual talkshow bertajuk Strategi Jualan Kuliner pada Era New Normal Wilayah Surakarta dan Sekitarnya beberpa waktu lalu.

Dalam kesempatan yang sama, Dosen Ilmu dan Teknologi Pangan dari Universitas Sebelas Maret Surakarta, Ardhea Mustika Sari 

menyontohkan kuliner di Kota Solo yang dikenal dengan berbagai menu khas dan bisa dinikmati selama 24 jam terkena dampak COVID-19. 

"Tetapi begitu masa pandemi ini hampir semua subsektor pariwisata tak terkecuali kuliner ikut terdampak yang otomatis mengalami penurunan omzet yang sangat tajam," kata Ardhea. 

Ardhea kemudian mendorong agar para pelaku usaha kuliner untuk dapat cepat bangkit dengan beradaptasi dan melakukan segala kegiatan yang berpedoman pada protokol kesehatan. Termasuk dengan lebih memanfaatkan teknologi. 

"Sektor kuliner yang diharapkan dapat membawa suatu terobosan, khususnya di Surakarta,” kata Ardhea.

Rekomendasi