"Ini pengalaman luar biasa buat saya. Ini juga kali kedua (film saya) masuk ke Festival Berlin dan sama sekali tidak terpikir untuk bisa menang penghargaan di festival sebesar itu," ujar Kamila, dilansir dari Antara, Rabu (28/2/2018).
"Perfilman kita sudah lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Bahkan di luar negeri sendiri, di festival dari negara Asia Tenggara lain seperti Filipina dan Thailand. Sekarang film Indonesia sudah mendapat perhatian dan menjadi pembicaraan," lanjutnya.
Generation Kplus adalah salah satu sesi pemutaran dalam BIFF yang dibuat khusus untuk anak-anak sejak 1978. Pemutaran dilakukan antara lain di kebun binatang serta rumah pusat kebudayaan. Tiga juri internasional untuk kategori Kplus - Amanda Duthie, Sanna Lenken dan Carla Simon - mengatakan, penghargaan ini diberikan kepada sutradara yang memiliki visi sinematik yang istimewa.
"Sebuah dongeng puitik tentang hidup yang seimbang dan tidak seimbang. Film ini membawa perjalanan emosional lewat kesedihan, kemarahan, dan penerimaan. Film ini menyentuh kami semua lewat dunia unik. Ini film yang merangkul risiko, keaslian, dan mistik dalam tarian filmis yang digarap dengan hati-hati," kata pihak juri, seperti dilansir dari situs resmi BIFF.
Prestasi ini mendapat perhatian dari Kepala Pusat Pengembangan Film Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Maman Wijaya, yang memberikan apresiasi setinggi langit dengan mengatakan, penghargaan-penghargaan yang diraih insan perfilman Indonesia menunjukkan bahwa sineas dalam negeri tidak kalah dengan negara lain.
"Kemdikbud menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya akan prestasi yang spektakuler ini. Ini sangat membanggakan bagi dunia perfilman kita," kata Maman.
"Oleh karenanya kami mendorong para sineas untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas film. Pemerintah membantu dalam pendanaan untuk peningkatan kompetensi sineas kita," sambungnya.
Film Sekala Niskala bercerita tentang anak kembar Tantra (Gus Sena) dan Tantri (Thaly Kasih) yang tinggal di Bali. Hubungan yang kuat antara keduanya membuat mereka mengalami kejadian spiritual. Pengalaman tersebut ditampilkan dengan kearifan lokal dan budaya Bali yang kental.
"Saya bahagia bisa memberikan sesuatu untuk Indonesia. Semoga kemenangan ini bisa menjadi pemantik bagi insan perfilman di Tanah Air dan semakin membuat kita semangat dalam berkarya," tutup Kamila.
Sebelumnya, Sekala Niskala meraih anugerah film remaja terbaik dalam Asia Pacific Screen Awards (APSA) ke-11 di Brisbane pada November 2017. Film ini bersama Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak juga meraih hadiah utama dari juri dalam Tokyo FILMeX ke-18, serta menjadi film terbaik Jogja-Netpac Asian Film Festival.
Sekala Niskala akan diputar di bioskop Indonesia mulai Kamis, 8 Maret 2018.