Penjahat Dunia berkisah tentang seseorang yang terperangkap dalam pengaruh buruk kehidupannya. Dia sadar, apa yang dilakukannya merupakan kesalahan besar sehingga berusaha melawan dirinya sendiri agar bisa keluar dari segala kejahatan itu.
"Dia terus berdoa dan berusaha. Seiring waktu berjalan akhirnya, sedikit demi sedikit ia bisa melepas segala pengaruh buruk tersebut. Pesan lagu ini lebih menekankan pendengar agar selalu berhati-hati dalam melangkah. Jangan sampai melangkah ke arah yang salah yang membawa mereka ke dalam kegelapan dunia yang jahat,” urai Deans kepada era.id.
Video musik Penjahat Dunia juga sudah tersedia di channel YouTube Poppy Punky. Digarap selama satu pekan lewat sentuhan sang sutradara Adi Wirantoko (Warprocks) di Madtone Studio, Kemang, Jakarta Selatan. Konsep yang disuguhkan memadukan visual penampilan band dengan adegan-adegan lagu secara metafora.
“Kalau visual sih kami lebih ke memberi pesan untuk diri kami sendiri. Secara umum, untuk para remaja yang hidup di era milenial yang identik dengan kejahatan atau narkoba. Intinya, agar remaja milenial ini lebih mawas diri dalam pergaulan," Deans menyimpulkan.
Poppy Punky percaya, tindak lanjut album mini self-titled rilisan 2015 ini bisa menginspirasi banyak orang mengingat tema liriknya menyuarakan hal-hal positif dalam kehidupan. Mulai dari sisi positif tentang cinta hingga mimpi.
Poppy Punky terbentuk 6 November 2015 yang terinspirasi dari nama sahabat mereka, Poppy, yang kerap berdandan layaknya anak punk. Personel awal band ini terdiri dari Deans (vokal dan gitar), Musya (gitar), Dika (bassis), dan Omen (drum). Di tengah perjalanan, Dika mengundurkan diri dan ‘terpaksa’ Deans beralih peran menjadi vokalis sekaligus bassis.
