Facebook Diancam Denda 1 Miliar Dolar AS

| 10 Apr 2018 10:36
Facebook Diancam Denda 1 Miliar Dolar AS
Ilustrasi (Pixabay)
Kanada, era.id - Facebook terancam diganjar denda lebih dari satu miliar dolar AS (Rp13,7 triliun) oleh komisi perdagangan Amerika Serikat (AS) lantaran kasus kebocoran 87 juta data penggunanya oleh Cambridge Analytica. Dari jumlah itu, 71 juta pengguna FB merupakan warga AS, sedangkan Indonesia menyumbang angka 1,3 juta pengguna. 

Menurut The Washington Post, yang dilansir dari Antara, pengungkapan pihak Facebook pada pekan lalu yang mengatakan alat pencariannya digunakan oleh Cambridge Analytica, sebuah perusahaan konsultan politik, untuk mengumpulkan 71 juta dari 2,2 miliar penggunanya berpotensi memicu rekor denda dan menciptakan kerentanan hukum baru karena tidak mencegah risiko terhadap data pengguna. 

David Vladeck, salah satu mantan pejabat FTC Amerika Serikat yang kini menjadi profesor hukum Universitas Georgetown memperkirakan, FB bisa dikenai denda 1 miliar dolar AS, atau bahkan lebih. 

Tiga mantan pejabat FTC juga mengungkap, kebocoran data pengguna FB ini bisa dinilai sebagai pelanggaran kesepakatan antara jejaring sosial bentukan Mark Zuckerberg itu dengan dengan komisi perdagangan AS tahun 2011 untuk melindungi kerahasian penggunanya.

David Vladeck yang kala itu menjadi Kepala Biro Perlindungan Konsumen FTC ketika kesepakatan antara FTC dan FB disusun dan ditandatangani menyebut, kesepakatan dengan komisi perdagangan Amerika ini mengharuskan FB mengidentifikasi dan mengatasi ancaman yang muncul terhadap privasi pengguna.

"Itu berarti Facebook diminta untuk membatasi pemanfaatan data pengguna dan mencegah orang luar mendapatkan akses yang tidak benar," kata Valdeck.

Pertaruhan Facebook dalam hal ini sangat tinggi lantaran adanya peningkatan pengawasan politik perusahaan di pemerintah pusat Washington DC Mark Elliot Zuckerberg, CEO Facebook, diharapkan bersaksi di depan komite kongres Senin depan. 

Hingga saat ini, pihak FB menolak memberikan komentar tentang kemungkinan pelanggaran kesepakatannya dengan FTC itu. Meski demikian, pejabat FB telah berulang kali membantah bahwa kebocoran data penggunanya ke Cambridge Analytica telah melanggar kesepakatan dengan komisi perdagangan AS.

Baca Juga : Kebocoran Data Facebook Bukan untuk Pemilu 2019

Tags :
Rekomendasi