Untuk tim gaya bebas putri bersama pelatihnya Fathur Rahman, fokus berlatih di Belaovgrad yang berada 100 kilometer dari pusat kota Bulgaria.
Ada alasan khusus mengapa tim gulat itu berpisah. Karena mereka akan melakukan sparring dengan tim gulat dari Bulgaria. Sehingga timnas Indonesia harus berada dengan lokasi tim gulat dari Bulgaria tersebut. Apalagi pelatihan lanjutan timnas gulat Indonesia bekerja sama dengan Federasi Gulat Bulgaria.
"Bulgaria menjadi salah satu pusat kekuatan gulat di Eropa," kata Edem Abduraimov, melalui pesan tertulis yang diterima era.id, Senin, (23/4/2018).
Baca Juga : Gulat Lebih Tua dari Olimpiade
(Infografis teknik dasar olahraga gulat/era.id)
Memang, Bulgaria merupakan salah satu negara yang kekuatan gulatnya cukup disegani di Eropa bersama dengan Romania. Rata-rata mantan pegulat nasionalnya juga menjadi pelatih di negara mereka, sama seperti di Indonesia.
Empat pelatih timnas Indonesia juga pernah menjadi atlet timnas gulat. Buyamin adalah yang paling senior. Kini ia berusia 55 tahun. Dulu, ia merupakan pegulat andalan Kalimantan Timur.
Baca Juga : Pegulat Tiga Babak
Kemudian ada Fathur Rahman, kelahiran 1971, yang merupakan mantan pegulat gaya bebas dan gaya grego sekaligus. Dia tampil di dua gaya itu saat PON 1996. Dia kemudian fokus di gaya grego pada PON 2002 dan 2004. Dalam pentas gulat Sea Games 1997, Jakarta, ia merenggut medali perak. Sementara, yang termuda adalah Zulhaidir kelahiran tahun 1972.
Sementara Edem, sempat memperkuat timnas gulat Rusia. Ia termasuk yang terbaik dalam gulat gaya grego. Pria yang lahir 54 tahun silam itu, sempat mendatangani kontrak untuk menangani pegulat Jatim di PON 2016 dan dipanggil lagi untuk menangani timnas gulat.