Energy of Pesantren for Asian Games Demamkan Masyarakat
Energy of Pesantren for Asian Games Demamkan Masyarakat

Energy of Pesantren for Asian Games Demamkan Masyarakat

By Riki Noviana | 24 May 2018 19:40
Jakarta, era.id - Demam Asian Games terus digaungkan oleh pemerintah untuk menciptakan atmosfer ajang multi event empat tahunan itu. Berawal dari Presiden Joko Widodo yang belakangan kerap mengenakan jaket Asian Games, demam Asian Games kini menyebar ke setiap lapisan masyarakat. Tak terkecuali di pondok pesantren.

Dengan motto Energy of Pesantren for Asian Games, Pesantren Asshidiqiyah yang berada di Jl. Panjang, Kedoya Utara, Jakarta Barat ikut menggaungkan demam Asian Games dengan beragam kegiatan mulai dari lomba menghias kamar hingga parade karnaval Asian Games.

Dapat dikatakan, pesantren Asshidiqiyah menjadi pesantren pertama yang aktif mengadakan kegiatan untuk menyemarakan Asian Games 2018 yang kurang dari tiga bulan lagi.

"Ketika itu saya ingin sesuatu apa sih yang sedang digaungkan oleh pemerintah yang di situ pesantren bisa ikut andil. Kemudian saya punya ide mengangkat Asian Games karena di pesantren-pesantren ataupun masyarakat belum ada yang mengangkat soal tema ini," pengasuh pondok pesantren Asshiddiqiyah Jakarta, Ustad Ahmad Mahrus Iskandar di pondok Asshidiqiyah, Jakarta Barat, Kamis (24/5/2018).

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, Jakarta (Leo/era.id)

Mahrus mengungkapkan sejumlah kegiatan yang diadakan pesantren ini murni menggunakan dana dari pesantren bukan APBN. Mahrus meyakini, pesantren Asshidiqiyah menjadi satu-satunya pesantren yang mendukung Asian Games dengan melibatkan masyarakat dalam sebuah kegiatan aktif bukan hanya lewat gambar-gambar spanduk saja.

Mengenai tagline yang digaungkan, Mahrus mengungkapkan, tagline tersebut membuktikan semua orang dapat ikut terlibat dalam menyukseskan Asian Games tidak terkecuali pondok pesantren.

"Jadi energi dari pesantren untuk Asian Games. Artinya kami dari pesantren ingin ikut berpartisipasi, ingin ikut menjaga, ingin ikut mengamankan, ingin ikut membuat bangga Indonesia dalam ajang terbesar kedua di dunia ini," ujar Mahrus.

Mahrus mengungkapkan saat lomba menghias kamar dan parade karnaval dilakukan sekurangnya lima ribu orang ikut terlibat. Para peserta merupakan santri dan santriwati dari 11 cabang pesantren Asshiddiqiyah yang berada di seluruh Indonesia.

Baca Juga : 3 Ribu CCTV untuk Kawal Pengamanan Asian Games

Salah satu kegiataan keagamaan di pesantren Asshiddiqiyah (Leo/era.id)

Saat itu para peserta diwajibkan membuat replika yang seakan-akan mereka kontingen peserta Asian Games. Mereka juga diwajibkan mengenakan pakaian adat dan cabang olahraga, serta berkeliling sekitar pondok dengan jarak 5 km.

Mahrus menuturkan lomba parade karnaval dan menghias kamar bukanlah kegiatan pertama dan terakhir dalam meramaikan Asian Games 2018. Selepas salat Jumat besok (25/5) rencananya pesantren akan membagikan ribuan stiker gratis kepada masyarakat sekitar yang salat Jumat di dalam pesantren. Stiker berlambang maskot Asian Games yang telah dimodif dengan pakaian santri siap disebarluaskan.

Dan pekan depan rencananya akan ada acara selawatan dan membaca doa bersama untuk kesuksesan Asian Games. Acara tersebut juga akan diramaikan dengan salah satu grup hadroh ternama.

Apakah berhenti sampai di situ? Tidak. Ternyata ada sejumlah rangkaian lomba yang akan digelar, lagi-lagi hanya untuk Asian Games.

"Selanjutnya kita buat banner besar dari atas lantai lima sampai bawah, sebagai bentuk dukungan pesantren, energi pesantren untuk Asian Games. Dan nanti ada juga lomba pidato dan pembacaan puisi yang berkaitan dengan Asian Games," tutup Mahrus.

Baca Juga : Puan: Bersinergi Demi Keamanan Asian Games 2018

Rekomendasi
Tutup