Menghapus Standar Kecantikan dari Ajang Miss America

| 08 Jun 2018 06:58
Menghapus Standar Kecantikan dari Ajang Miss America
Miss America (Sumber: MissAmerica.Org)
Jakarta, era.id - Dewan Miss America akan mereformasi penyelenggaraan ajang kecantikan Miss America, termasuk mengubah muruahnya, dari kontes jadi kompetisi. Hal ini bakal jadi tonggak penting untuk mengubah pandangan setiap orang tentang standar kecantikan yang selama ini dibatasi sekat-sekat enggak jelas.

Memang, sudah enggak zaman melihat kecantikan hanya sebagai perkara fisik, apalagi warna kulit atau ukuran tubuh. Kecantikan nyatanya selalu bisa dinikmati dengan segala macam cara dan selalu jauh lebih relatif dari itu. Dan kami yakin, inner beauty bukan cuma slogan. Ada hal yang betul-betul patut dihayati dari ungkapan itu.

Ketua Dewan Direktur Miss America, Gretchen Carlson, dalam sebuah program televisi, Good Morning America mengumumkan, nantinya penampilan fisik para peserta enggak akan jadi tolok ukur utama. "Kami tidak akan lagi menilai kandidat kami pada penampilan fisik luarnya mereka," kata Carlson, Selasa (5/6).

Dengan reformasi ini, ajang Miss America akan lebih berwarna, dengan para peserta yang enggak lagi serupa: mereka yang berbadan kurus, berkaki jenjang, dan berkulit relatif sewarna. 

Menghapus kontes bikini

Berbarengan dengan penghapusan standar kecantikan ini, Dewan Miss America juga memutuskan untuk menghapus salah satu bagian paling ikonik dari ajang ini, yaitu babak di mana para peserta mengenakan bikini dan memamerkan tubuh mereka.

Keputusan itu sempat membuat jagat Twitter ramai. Lewat akun Twitter resmi, @MissAmericaOrg, mereka memposting sebuah video pendek bergambar bikini berwarna putih yang kemudian menghilang dalam kepulan asap. Dalam postingan itu, mereka menyertakan hashtag: #byebyebikini.

Sebagai gantinya, kontes bikini akan diubah menjadi sesi interaktif, di mana peserta akan dihadapkan langsung dengan dewan juri. Dalam sesi interaktif itu, para juri akan menyoroti sejumlah capaian dan tujuan hidup para peserta, termasuk bagaimana para peserta menggunakan bakat, semangat, dan ambisi mereka dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan sebagai Miss America.

Penghapusan bikini bukan satu-satunya pembaruan yang akan dilakukan dalam ajang kecantikan berusia 97 tahun itu. Dalam babak kontes gaun malam, nantinya para peserta dibebaskan untuk mengenakan apa pun pakaian yang mereka kehendaki. Jadi, enggak cuma gaun saja, nih.

 

Revolusi budaya

Reformasi ini disebut-sebut sebagai buntut dari revolusi budaya yang tengah terjadi di Amerika Serikat, di mana kesetaraan telah mencapai titik tertinggi dalam sejarah peradaban masyarakat.

Artinya, kesetaraan bukan lagi perdebatan soal genre atau ras semata, tapi sudah masuk pada konteks melihat kecantikan sebagai hal yang lebih alamiah.

"Kami mengalami revolusi budaya di negara kami dengan perempuan yang menemukan keberanian untuk beridiri dan memiliki suara yang lebih dengar dari berbagai masalah yang ada," kata Carlson. 

Perubahan ini telah lama diharapkan oleh banyak pihak. Apalagi sejak kepemimpinan organisasi Miss America untuk pertama kalinya dipegang oleh perempuan secara penuh. 

Seperti diketahui, bulan lalu, Regina Hopper dipercaya menjadi presiden sekaligus CEO dari organisasi Miss America. Selain Regina, Marjorie Vincent-Tripp juga diangkat sebagai Ketua Dewan Pengawas Yayasan Miss America. Mereka bergabung dengan Carlson, yang ditunjuk sebagai ketua pada bulan Desember.