Aplikasi Kesehatan Dukung Pengguna Smartphone Hidup Sehat

| 11 Jun 2018 17:11
Aplikasi Kesehatan Dukung Pengguna Smartphone Hidup Sehat
Ilustrasi (Pixabay)
New York, era.id - Siapa bilang aktif bermain gadget--terutama smartphone--selalu berdampak negatif? Sebuah penelitian yang dilakukan Jose Ignacio Recio-Rodriguez, asisten profesor Universitas Salamanca Spanyol mengungkap sisi positif penggunaan smartphone.

Penggunaan aplikasi smartphone yang mempromosikan gaya hidup sehat dianggap dapat membantu memperlambat penuaan pembuluh darah dan meningkatkan kepatuhan terhadap aktivitas diet dan fisik yang tepat. 

Pembuluh darah pada dasarnya akan terus mengeras seiring bertambahnya usia. Kondisi itu meningkatkan risiko aterosklerosis dan penyakit kardiovaskular lainnya. Kebiasaan makan yang baik, berhenti merokok dan latihan fisik diketahui mampu mencegah penyakit-penyakit tadi. 

"Kami menemukan, aplikasi smartphone gaya hidup sehat, ditambahkan ke saran singkat tentang diet dan olahraga, meningkatkan penanda kesadahan arteri, menunjukkan penuaan arteri yang tertunda dan risiko lebih rendah untuk atherosclerosis," kata Jose Ignacio Recio-Rodriguez.

Hasil penelitian itu dipresentasikan dalam sebuah seminar bertajuk EuroHeartCare 2018 di Dublin Irlandia. Pada studi itu, tim menganalisis 597 orang dewasa berusia 70 tahun tanpa penyakit jantung. Lalu, diteliti apakah menggunakan aplikasi smartphone dapat memperlambat penuaan pembuluh darah dan meningkatkan kepatuhan mengonsumsi makanan sehat dan menjalani pola hidup sehat seperti jogging atau tidak?

Baca Juga : Bisnis Smartphone Tak Lagi Berkembang

Pada tiga bulan pertama, para pengguna smartphone menggunakan metode laporan mandiri untuk melihat seberapa besar dampak perilaku mereka terhadap kesehatan. Hasilnya adalah, mereka mampu menentukan kadar gizi yang dibutuhkan. Informasi tersebut didapatkan dari aktifnya para pengguna dalam mencari informasi kesehatan melalui smartphone

"Aplikasi gaya hidup sehat bisa menjadi senjata ampuh melawan penuaan arterial. Tetapi studi masih diperlukan untuk menunjukkan kemampuan mereka untuk mengurangi serangan jantung dan kematian akibat penyakit kardiovaskular," kata Recio.

Rekomendasi