Viral Pria Dilecehkan Lelaki dalam Bus TransJakarta, Pelaku Dipukul dan Diajak Berkelahi

| 03 Nov 2022 11:12
Viral Pria Dilecehkan Lelaki dalam Bus TransJakarta, Pelaku Dipukul dan Diajak Berkelahi
TransJakarta

ERA.id - Seorang pria bernama Safar mengamuk dalam bus TransJakarta, Rabu (2/11/2022) malam. Dia merasa dilecehkan seorang lelaki. Keluhan ini viral di media sosial.

Dalam Twitter-nya @bulansafar, Safar bercerita kalau kelaminnya sempat dicolek oleh pelaku. Waktu itu, dia akan pulang ke rumahnya, di Rawamangun.

"Dalam kondisi bus 4D padat, dia nyolek saya. Saat itu, saya sedang main hape. Saya lupa setelah atau sebelum halte mana dia melakukan itu," bebernya kepada ERA, Kamis (3/11/2022).

Saat dilecehkan, Safar langsung terdiam. Membeku. Entah akan melakukan apa. "Tiba-tiba ada perasaan jijik dan jengkel dan emosi. Saya berusaha mengolah emosi, tapi semakin lama emosi saya enggak terkontrol. Saya berharap orang ini turun secepatnya," tambahnya.

Sayang, pria ini tak jelas akan turun di halte mana. Padahal, Safar sudah menunggu momen untuk menghajar si pria di luar dari bus Trans Jakarta.

"Sayangnya, di halte Pasar Rumput dia gak turun; halte Matraman dia gak turun; halte Pramuka LIA juga gak turun; sampai ke halte UNJ juga gak turun; sedangkan emosi saya semakin kencang. Sampai di halte Velodrome orang itu juga gak turun."

Kepalang emosi, Safar menyimpan ponsel, earphone, dan jam tangannya ke dalam tas. Sesampainya dia di halte Rawamangun, dia sempat bertanya ke pelaku bahwa di mana pelaku akan turun.

Saya ditanya, pelaku tak menjawab. Di sinilah, Safar langsung menghajar wajah pelaku. Kepada ERA, dia bilang cuma sekali memukul. "Andai dia melawan, saya hantam berulang-ulang. Malah saya sempat ajak dia berkelahi. Tak ada yang pisahkan waktu itu. Setelah saya pukul, barulah petugas muncul."

"Dia minta maaf, tapi tidak mengaku kalau dia melecehkan saya," tambah Safar.

Akhirnya, Safar berpesan kepada manajemen TransJakarta, jika sebaiknya dia menambah armada bus. Alasannya sederhana, agar orang tak berdesak-desakan. Safar merasa, jika penumpang bus over kapasitas, tentunya pelecehan seksual sulit untuk bisa dihindari. "Himpitan ini berpeluang pelaku melakukan aksinya," tutup Safar.

Rekomendasi