Bharada E Ngaku Bohong, Pihak Sambo Pertanyakan Status Justice Collaborator Richard

| 14 Dec 2022 12:25
Bharada E Ngaku Bohong, Pihak Sambo Pertanyakan Status Justice Collaborator Richard
Bharada E (Ilham/ERA)

ERA.id - Penasihat hukum Ferdy Sambo, Febri Diansyah mempertanyakan status justice collaborator (JC) Bharada Richard Eliezer di perkara pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J).

Sebab, Febri mengatakan Bharada E mengaku berbohong saat memberikan keterangan dalam berita acara pemeriksaan (BAP) tertanggal 5 Agustus 2022, ketika diperiksa menjadi saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Selasa (13/12) kemarin.

"Saudara Richard sebagai saksi menyatakan sendiri dan mengakui sendiri bahwa Richard berbohong menyampaikan keterangan pada tanggal 5 Agustus," kata Febri di PN Jaksel, Selasa (13/12).

Febri menganggap Richard tak mengetahui isi perjanjian seseorang dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) ketika mengajukan diri sebagai justice collaborator (JC). Dia pun menilai keterangan Richard saat bersaksi di persidangan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi kemarin, tidak konsisten. 

"Jadi tidak bisa hanya di keterangan persidangan saja atau salah satu pemeriksaan saja, itu poin yang paling penting. Dan saksi JC itu tidak boleh bohong, itu kunci sebagai JC," kata Febri.

Diketahui, Richard mengakui menyampaikan keterangan bohong saat penasihat hukum Ferdy Sambo, Arman Hanis, menanyakan perihal BAP. Awalnya, Arman bertanya berapa kali Richard dimintai keterangan. Bharada E mengaku tidak ingat pastinya.

Arman lalu bertanya betul tidaknya Richard pernah memberi keterangan pada 5 Agustus lalu dan dibukukan dalam BAP. Bharada E keterangannya saat itu masih bohong.

"Sebelum saudara di-BAP, apakah saudara membuat surat pernyataan?" tanya Arman Hanis ke Richard saat sidang, kemarin.

"Tanggal 6 (Agustus)," jawab Richard.

"Saya tidak tanyakan tanggal 6, pernah membuat surat pernyataan di tanggal 5?" balas Arman.

"Itu masih bohong," ucap Richard.

"Saudara berbohong? Dalam tekanan tidak?" timpal Arman Hanis.

"Tidak," ucap Bharada E.

Arman lalu mempertegas jawaban Richard soal berbohong. Dia menanyakan pihak yang menyuruh Richard untuk berbohong.

Bharada E pun menjawab tidak ada yang menyuruhnya untuk berbohong.

"Kenapa saudara berbohong?" tanya Arman.

"Karena masih bohong," jawab Bharada E.

"Ya bukan, siapa yang menyuruh berbohong?" ucap Arman.

"Tidak ada yang nyuruh," ujar Richard.

"Tidak dalam tekanan? Masih berbohong?" tanya Arman Hanis.

"Selama satu bulan Bapak, saya berbohong," ucap Richard.

Rekomendasi