Polisi: Pelaku Mutilasi Bekasi Awalnya Dilaporkan Hilang, Lalu Ditangkap Bersama Wanita

| 31 Dec 2022 15:30
Polisi: Pelaku Mutilasi Bekasi Awalnya Dilaporkan Hilang, Lalu Ditangkap Bersama Wanita
Petugas memasang garis polisi di rumah kontrakan tempat ditemukan jasad wanita dimutilasi di Desa Lambangsari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jumat. (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).

ERA.id - Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan pelaku mutilasi di kontrakan kawasan Tambun, Bekasi, Ecky Listiyanto (34), ditangkap bersama seorang wanita. Hengki menjelaskan Ecky tidak ditangkap di dalam kontrakan. Pelaku, sambungnya, ditangkap ketika akan mencoba kabur.

"Jadi pada saat kita geledah (kontrakan Ecky) nggak ada itu tersangkanya, tapi pada saat kita keluar kita temukan di dalam ada jenazah. Tim keluar dari kos-kosan ada mobil yang datang tapi kabur, langsung kita kejar. Kita kejar akhirnya didapati beberapa orang termasuk tersangka, ada wanitanya juga," kata Hengki kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Sabtu (31/12/2022).

Namun, Hengki tak merinci identitas perempuan itu dan memiliki hubungan apa dengan Ecky. Hengki hanya mengatakan penyelidikan masih terus dilakukan.

Dia pun menerangkan kasus ini awalnya merupakan kasus laporan orang hilang. Penyidik Polda Metro Jaya mencari keberadaan Ecky yang dilaporkan hilang dan akhirnya diketahui, pria ini berada di kontrakan di kawasan Tambun.

"Jadi kita awalnya mendapatkan laporan dari masyarakat tentang ada seorang laki-laki yang hilang. Kemudian kami menurunkan tim resmob untuk menyelidiki keberadaan daripada pria ini," ucap Hengki.

"Pada saat kita cari di lokasi itu kita mengajak pemilik kos ke dalam, ternyata di dalam kita menemukan sangat mengejutkan buat kami tim penyelidik. Ternyata di sana, ada jenazah dalam dua kontainer," sambungnya.

Lebih lanjut, Hengki mengatakan pihaknya sudah mengantongi identitas korban mutilasi tersebut. Namun, ia belum mau merinci identitas korban. Hengki menerangkan akan dilakukan tes DNA untuk memastikan identitas korban.

"Kedokteran forensik untuk menentukan DNA apakah benar jenazah yang ada di dua kontainer ini cocok dengan identitas yang ada di TKP seorang wanita," sebutnya.

Rekomendasi