ERA.id - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengakui cukup sulit mengevakuasi Kapolda Jambi, Irjen Rusdi Hartono dan rombongannya usai mendarat darurat di Bukit Tamia, Kabupaten Kerinci, Minggu (19/2) lalu.
Proses evakuasi mengalami kendala karena cuaca di TKP, berkabut. Listyo menyebut salah satu upaya yang sedang dilakukan pihaknya untuk memudahkan proses evakuasi Irjen Rusdi dengan memodifikasi cuaca.
"Sehingga tentunya kami sedang berupaya untuk bagaimana melakukan modifikasi cuaca sehingga kemudian kabut-kabut itu bisa dihilangkan dan pandangan terhadap lokasi TKP ini betul-betul bisa terlihat jelas sehingga kemudian evakuasi melalui udara bisa dilaksanakan dengan baik," kata Listyo saat konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (21/2/2023).
Listyo menambahkan pihaknya menambah jumlah personel tim SAR darat untuk membantu proses evakuasi dan memberi pengobatan ke Kapolda Jambi serta rombongannya. Mantan Kabareskrim Polri ini menyebut Rusdi akan dievakuasi dengan jalur darat bila tak memungkinkan menggunakan helikopter.
"Oleh karena itu saat ini kami sedang membuat mapping terkait dengan rute terdekat dan rute yang aman bagi korban, teman-teman kami yang terluka karena memang butuh langkah yang khusus supaya tidak menambah cedera," ujar Listyo.
Sebelumnya, Polri menyebut tim SAR gabungan memprioritaskan untuk mengevakuasi empat orang yang menjadi korban dalam insiden helikopter Kapolda Jambi yang mendarat darurat di Bukit Tamia.
Empat korban yang diprioritaskan untuk dievakuasi terlebih dahulu yakni Irjen Rusdi Hartono, Kapten Pilot, AKP Ali Nurdin Harahap, Kopilot, AKP Amos Freddy Sitompul, dan satu korban lainnya sesuai asesmen dari tim medis di lokasi.
"Prioritas adalah empat korban, yaitu kapolda, kapten pilot, kopilot dan satu korban lainnya. Satu korban lainnya nanti tim medis yang ada di darat yang akan menentukan asesmennya, sehingga empat ini bisa dievakuasi dengan skala prioritas tersebut," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo di Humas Mabes Polri, Jakarta, hari ini.