ERA.id - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya mengungkap kasus penipuan jasa titip (jastip) tiket konser band asal Inggris, Coldplay, yang rencananya digelar di Jakarta pada 15 November 2023.
Penangkapan dan ekspose kasus ini kemudian disorot, setelah tersangka perempuan saat ditangkap sedang tak berjilbab, sebalik sewaktu dipamerkan oleh polisi, tersangka malah berjilbab.
Ketua MUI Pusat Cholil Nafis pun mengkritik pola ini. Dia tak senang ada penjahat dipakaikan simbol Islam.
"Berkali-kali saya protes model penjahat dipakaikan simbol Islam. Tolonglah mengerti dan adil agar tak ada stigma buruk kepada umat. Yang jahat ya sebagaimana aslinya jangan dipakaikan baju agama," tulis Cholil dalam akun Twitter-nya, seperti yang dilihat ERA, Jumat (26/5/2023).
Kalau jadi tersangka tiba2 'dibungkus'
Sebelumnya... Kemudian https://t.co/dvkCaSMtew pic.twitter.com/swsLKKn2ZV
— NephiLaxmus (@NephiLaxmus) May 23, 2023
Sebelumnya Direktur Reserse Kriminal Khusus Kombes Pol Auliansyah Lubis dan kawannya, Senin silam, memamerkan dua tersangka dalam kasus tersebut, mereka merupakan suami istri berinisial ABF (22) dan W (24).
Keduanya ditangkap di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Jumat (19/5). Modus para tersangka, yaitu membeli akun Twitter @Findtrove_id yang telah memiliki 1.513 followers. Pembelian seharga Rp750 ribu itu untuk meyakini calon pembeli tiket.
"Selain membeli akun Twitter, para tersangka membeli nomor rekening salah satu bank BUMN seharga Rp400 ribu untuk mengelabui identitas mereka," katanya.
Kemudian Auliansyah menjelaskan, untuk meyakinkan para calon korban, kedua tersangka sudah memiliki satu tiket asli yang mereka telah dapatkan.
"Tiket itulah yang di-'post' (unggah) di Twitter sehingga masyarakat atau calon korban semakin percaya," katanya.
Auliansyah menyebutkan, korban penipuan jastip tiket konser tersebut telah memakan korban puluhan orang dan ratusan juta rupiah. "Sementara ini korban penipuan berjumlah 60 orang dan total keuntungan yang didapat tersangka sekitar Rp257 juta," katanya.
Barang bukti yang telah diamankan satu akun twitter @findtrove_id, tiga buah ponsel, satu buah komputer, dua buah kartu ATM bank BUMN, satu akun bank swasta, satu akun dompet digital dan dua kartu Surat Izin Mengemudi (SIM).
Polisi menjerat para tersangka dengan Pasal 28 ayat 1 jo Pasal 45A ayat 1 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan atau Pasal 378 KUHP dan atau Pasal 372 KUHP Pasal 3, Pasal 4, Pasal 5 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
"Pidana penjara paling lama 20 tahun dan denda paling banyak Rp10 miliar," kata Auliansyah.