Sembilan WNA Asal Asia, Timur Tengah dan Afrika Ditindak di Bandara Soetta Gegara Bawa Uang Berlebih

| 17 Jun 2023 11:23
Sembilan WNA Asal Asia, Timur Tengah dan Afrika Ditindak di Bandara Soetta Gegara Bawa Uang Berlebih
Ilustrasi bandara (Unsplash/Belinda Fewings)

ERA.id - Sembilan warga negara asing (WNA) dari Asia, Timur Tengah, dan Afrika ditindak di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Kota Tangerang, Banten lantaran menyalahi aturan kepabeanan. Mereka berupaya masukan uang tunai dari luar negeri dengan nilai total Rp5,1 miliar.

Kepala Kantor Bea Cukai Soekarno-Hatta, Gatot Sugeng Wibowo mengatakan, penindakan itu dilakukan terhadap upaya menyalahi ketentuan kepabeanan dengan tidak memberitahukan pembawaan komoditi berupa uang tunai atau instrumen pembayaran lainnya dengan nilai paling sedikit atau setara Rp100 juta ke dalam negeri.

"Alibi pembawaan uang tunai ini beragam, ada yang mengaku untuk keperluan bisnis, uang pribadi, maupun hadiah. Penumpang berdalih tidak melaporkan karena tidak mengetahui adanya aturan terkait pembawaan uang tunai, namun keterangan diberikan ditindaklanjuti dan diselidiki lebih lanjut dengan pendalaman sehingga dapat memvalidasi kebenaran pembawaan uang tersebut," ujarnya, Jum'at (16/6/2023).

Gatot menuturkan, penindakan itu dilakukan guna mendukung upaya pemerintah untuk mencegah praktik pencucian uang dan pendanaan terhadap kejahatan lintas negara. Pembawaan uang tunai dari luar negeri, lanjutnya, diperbolehkan namun diatur lebih lanjut oleh ketentuan yang berlaku atas pemasukannya ke Indonesia.

"Kami terus mengimbau pada setiap penumpang untuk mendeklarasikan barang bawaannya melalui pemberitahuan e-CD sebenar-benarnya, sehingga jika memang terdapat pembawaan uang dari luar negeri dapat di asistensi pelaporannya untuk diteruskan ke instansi pengawas terkait," jelasnya.

Gatot menjelaskan, terhadap sembilan kasus pembawaan uang tunai atau instrumen pembayaran lain yang tidak diberitahukan, dikenakan sanksi administrasi dengan total Rp700 juta yang disetorkan kepada rekening penerimaan negara.

"Para pengguna jasa penerbangan internasional diimbau agar melaporkan pembawaan uang tunai atau instrumen pembayaran lain baik ke dalam negeri maupun ke luar negeri sesuai ketentuan yang berlaku, guna menjaga kepatuhan hukum dan mencegah pelanggaran yang dapat merugikan diri sendiri maupun negara," ungkapnya.

Menurut Gatot, pelanggaran terhadap ketentuan pembawaan uang tunai bukan merupakan hal yang baru di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Terhitung pada periode 1 Januari sampai 31 Mei 2023, telah dilakukan sebanyak 29 penindakan terhadap pelanggaran pembawaan uang tunai dengan total nilai mencapai Rp12,4 miliar dengan sanksi administrasi yang berhasil disetorkan ke rekening penerimaan negara sebesar Rp1,6 miliar.

Penindakan terhadap pembawaan uang tunai sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 100/PMK.04/2018 Tentang Perubahan atas PMK Nomor 157/PMK.04/2017 Tentang Tata Cara Pemberitahuan dan Pengawasan, Indikator yang Mencurigakan, Pembawaan Uang Tunai dan/atau Instrumen Pembayaran Lain, serta Pengenaan Sanksi Administratif dan Penyetoran ke Kas Negara yaitu.

Dalam peraturan tersebut, setiap orang yang membawa uang tunai atau instrumen pembayaran lain, dengan nilai paling sedikit Rp100 juta atau dengan mata uang asing yang nilainya setara dengan itu ke dalam atau ke luar daerah pabean wajib diberitahukan kepada pejabat Bea dan Cukai.

Selain itu, peraturan Gubernur Bank Indonesia nomor 20/2/PBI/2018 Tentang Perubahan atas PBI Nomor 19/7/PBI/2017 Tentang Pembawaan Uang Kertas Asing Ke Dalam dan Ke Luar Daerah Pabean Indonesia, Pembawaan Uang Kertas Asing dengan jumlah paling sedikit setara dengan Rp1 miliar dilakukan oleh badan berizin dan wajib memperoleh persetujuan pembawaan uang kertas asing dari Bank Indonesia.

Rekomendasi