ERA.id - Dinas Bina Marga DKI Jakarta meminta perusahaan penyedia (provider) jaringan kabel serat optik di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan untuk menuntaskan persoalan dengan keluarga mahasiswa yang menjadi korban jeratan kabel.
"Intinya kita minta supaya Bali Tower menyelesaikan permasalahan dengan keluarga korban," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Heru Suwondo saat ditemui di Taman ASEAN, Jakarta Selatan, Rabu.
Permintaan tersebut merupakan keputusan Dinas Bina Marga DKI setelah meminta keterangan dari Bali Tower pada Senin (31/7) terkait peristiwa yang menimpa korban Sultan Rif'at Alfatih.
Heru menjelaskan manajemen Bali Tower menyambut baik permintaan itu serta melaporkan apabila masih berkomunikasi dengan pihak keluarga korban.
"Bukan tidak mengakui (ada kabel menjuntai). Kan sudah ada komunikasi dengan pihak keluarga korban. Keluarga korban dengan Bali Tower sudah ada komunikasi. Sudah berjalan," ujar Heru.
Selain itu, Heru juga sudah meminta agar laporan hasil pertemuan dengan keluarga Sultan harus disampaikan secepat mungkin kepada Dinas Bina Marga DKI Jakarta.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memanggil perusahaan provider yang mengelola jaringan kabel optik di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan menyusul kasus kecelakaan yang menimpa seorang mahasiswa usai terkena kabel yang menjuntai.
Kabel yang menjuntai tersebut menyebabkan seorang mahasiswa bernama Sultan Rif'at Alfatih mengalami kecelakaan dan hingga kini kondisinya belum membaik serta memerlukan alat bantu untuk bernapas.
"Hari ini kami lakukan konfirmasi ke pemilik Bali Tower terkait kejadian tersebut dan apa yang sudah dilakukan Bali Tower," kata Kabid Utilitas Dinas Bina Marga DKI Jakarta Samsul Bahri saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono juga meminta jajarannya merapikan kabel serat optik yang semrawut (berantakan) di jalanan Ibu Kota.
"Saya minta serat optik, galian kabel, harus rapi, saya minta dinas terkait tanggung jawabnya seperti apa," kata Heru di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat.