Tim Editor
ERA.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak menggusur Taman Kanak-kanak (TK) Gudang Peluru di Tebet, Jakarta Selatan, tetapi melakukan penataan ruang terbuka hijau (RTH) di lokasi tersebut.
"Kita kan mau perbaiki taman dan memperbaiki gedung itu supaya lebih bagus. Mereka boleh di situ. Setelah dirapikan, silakan menjalankan kegiatan mengajar TK," kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin (11/9/2023) dikutip dari Antara.
Heru menegaskan, dari awal tidak ada niat menggusur TK Gedung Peluru yang berada di Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.
"Pemda DKI tidak pernah punya niat gusur TK. Saya lama (tinggal) di Gudang Peluru, dari tahun 80 (1980). Jadi, tidak mungkinlah," ujar Heru.
Sebagai upaya meningkatkan kualitas ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta merevitalisasi sejumlah taman, termasuk Taman Gudang Peluru di Tebet.
Kepala Distamhut DKI Jakarta Bayu Meghantara memastikan selain untuk meningkatkan kualitas RTH, revitalisasi yang dilakukan juga tetap menjaga fungsi sosial dari taman tersebut sebagai ruang interaksi masyarakat.
Sebelum revitalisasi, pihaknya juga mempertimbangkan beberapa aspek teknis dan aspirasi warga setempat. Bayu memastikan TK Gudang Peluru yang ramai diperbincangkan publik beberapa hari terakhir hanya direlokasi sementara selama berlangsung revitalisasi taman.
"Kami sudah memberikan beberapa lokasi alternatif untuk relokasi sementara. Salah satunya di SDN 07 Kebon Baru," ujar Bayu.
Rencana revitalisasi Taman Gudang Peluru ini sudah didahului proses diskusi kelompok terarah (Focus Group Discussion/FGD) dan sosialisasi bersama sejumlah pihak.
Yaitu perwakilan Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Selatan, Suku Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Suku Dinas Cipta Karya.
Lalu, Tata Ruang dan Pertanahan, Suku Dinas Pendidikan, Suku Dinas Kebudayaan, Kelurahan Kebon Baru, pengurus Yayasan TK Gudang Peluru, warga Gudang Peluru, KPAI dan Ombudsman RI.
"Usulan perbaikan taman tersebut sudah disampaikan dari tahun 2019 saat rembuk RW berlangsung. Namun, perbaikan dilakukan secara bertahap," kata Bayu.
Peningkatan kualitas RTH juga sebagai upaya mengoptimalkan fungsi RTH, yakni sebagai konservasi air, menciptakan kenyamanan keseimbangan antara suhu tubuh manusia dan sekitarnya, meningkatkan daya dukung lahan serta menjaga keseimbangan ekosistem.
Selain itu, RTH berfungsi sebagai mitigasi bencana, estetika kota, meningkatkan kualitas lingkungan dan kesehatan fisik serta psikologis warga kota.
