Pj Gubernur Bahtiar Berusaha Keras Kendalikan Harga Beras di Pasar Sulsel

| 02 Mar 2024 16:56
Pj Gubernur Bahtiar Berusaha Keras Kendalikan Harga Beras di Pasar Sulsel
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin memantau GPM di Pasar Pagi Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Jumat kemarin. (Dok. Humas Pemprov Sulawesi Selatan)

ERA.id - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemerintah Kabupaten Bone berupaya mengendalikan harga beras di pasaran, seperti pada Jumat kemarin, Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin memantau Gerakan Pangan Murah (GPM) di Pasar Pagi Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Tampak masyarakat Bone menyerbu GPM dan Bahtiar memanfaatkan momen itu dengan mendengarkan keluhan dan curhatan masyarakat. "Antusias, ini kapan lagi, apalagi beras sekarang meningkat harganya. Semoga ke depan harga stabil, ini juga mau Ramadan," kata Mega, seorang warga saat melihat Pj Bahtiar menemui mereka.

"Senang ada pasar murah ini, bagus beras terjangkau masyarakat. Sangat membantu apalagi macam saya yang single parent, terima kasih," sebut warga lainnya, Murni.

Kepada masyarakat, Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin menyampaikan bahwa kerja terpadu dilakukan dalam pengendalian inflasi di Sulsel.

Ia juga memastikan bahwa stok beras di Sulsel sangat aman hingga bulan Juni. Kenaikan harga karena ada kendala stock secara nasional.

"Alhamdulillah Tim Pengendalian Inflasi Daerah di Sulawesi Selatan selama ini kita bagus, jadi memang kerja keras kita bagaimana menahan laju inflasi karena kenyataannya memang ada kendala stok beras secara nasional. Sebenarnya stok beras kita di Sulsel sampai Juni aman," jelas Bahtiar.

Ia menjelaskan, upaya selanjutnya yang yang dilakukan adalah bagaimana beras yang ada di gudang Bulog diturunkan di masyarakat, agar kenaikan harga tidak melambung tinggi.

Di mana kenaikan terjadi saat ini Rp3.000 per kilogram. Walau saat ini belum panen raya, namun untuk Sulsel stok beras di gudang Bulog cukup banyak.

"Saya meminta di Sulawesi Selatan, Tim Inflasi Daerah bersama TNI-Polri minggu ini akan kita distribusikan beras di pasar-pasar di seluruh Sulsel secara serentak terus menerus. Kita pastikan stok beras cukup," ujarnya.

Bahtiar menegaskan, distribusinya harus dipastikan ada di pasar-pasar. Kendala yang ada di daerah adalah jarak antara pasar terutama daerah yang jauh dan terpencil.

"Jadi kita harus mobile, stok berasnya dibawa ke sana, harus lebih banyak lagi kios-kios yang kerjasama dengan Bulog, itu yang harus ditambah juga outlet-outletnya. Saya kira itu solusinya, supaya tidak menjadi kendala, karena beras ada," pungkasnya.

Sedangkan, Asisten I Kabupaten Bone, Anwar, berharap hal ini dapat membantu daya beli masyarakat. "Kita melibatkan beberapa OPD terkait contohnya perdagangan dan perindustrian, peternakan dan perikanan. Ada delapan SKPD teknis, demikian juga distributor dan Bulog," tandasnya.

Pada kegiatan ini, Bulog menyiapkan 2 ton beras SPHP harga Rp52.000 per 5 kg. Harga Minyakita Rp14.000 per liter dan minyak Rizki Rp16.000 per liter.

Harga kebutuhan lainnya dari distributor yang dilibatkan telur itik Rp80.000/rak, ayam potong Rp50.000/ekor/2,1kg dan sayur terong Rp5.000 per kantong dengan 8-9 biji buah.

Rekomendasi