ERA.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus mengembangkan transportasi publik salah satunya kereta Lintas Raya Terpadu atau LRT yang ada di Ibu Kota Jakarta. Hal ini bertujuan agar semua jalur bisa terintegrasi.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan pembangunan fisik proyek Lintas Raya Terpadu (LRT) Fase 1B rute Velodrome-Manggarai paling lambat awal Oktober 2023 yang dimulai dengan peletakan batu pertama (ground breaking).
"Kami harapkan di bulan September ini atau paling lambat awal Oktober sudah bisa groundbreaking," kata Syafrin saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (14/9/2023).
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana groundbreaking proyek LRT Fase 1B rute itu pada Agustus atau September 2023.
Namun, rencana tersebut mundur karena menunggu perusahaan pemenang tender menyerahkan jaminan pelaksanaan proyek.
"Pemenang tender untuk bisa kontrak harus menyerahkan jaminan pelaksanaan. Karena kan ada jangka waktu untuk pengurusannya. Nah rekan-rekan Jakpro saat ini sedang tahap itu, nanti setelah diserahkan baru bisa dilakukan groundbreaking," jelas Syafrin.
Setelah pemenang tender menyerahkan jaminan, kata Syafrin peletakan batu pertama baru bisa dilakukan.
Selain itu, Syafrin mengatakan berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), seluruh proyek pembangunan harus tertib administrasi.
"Karena arahan Pak Presiden, seluruh legal aspek atau persyaratan administrasi harus dipenuhi baru bisa dilakukan groundbreaking," ujar Syafrin.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menargetkan Lintas Raya Terpadu (LRT) Fase 1B rute Velodrome-Manggarai segera tuntas sehingga bisa beroperasi pada 2024.
"Targetnya mungkin 2024, bulannya saya tidak bisa menyampaikan karena kita lihat dulu proses perjalanan fisiknya," kata Heru saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.