Terungkap! Ini Identitas Perempuan yang Bersimbah Darah di Lahan Kosong

| 24 Sep 2023 21:01
Terungkap! Ini Identitas Perempuan yang Bersimbah Darah di Lahan Kosong
Perwakilan keluarga korban, Masduki (Diman Sutini/ ERA)

ERA.id - Identitas perempuan yang ditemukan pada lahan kosong di Kelurahan Kencana, Kelurahan Tanah Sareal, Kota Bogor, telah terungkap.

Diketahui, korban berinisial RS (23) asal Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Keluarga pun mengaku kaget saat mengetahui RS, ditemukan bersimbah darah pada Sabtu (23/9) sekitar pukul 02.00 WIB.

Perwakilan keluarga korban, Masduki menjelaskan, RS sempat menerima telepon dari rekannya, sebelum pergi meninggalkan rumah pada Sabtu malam.

"Katanya ada teman yang nelpon," kata Masduki.

Menurut Masduki, setelah mendapatkan telepon dari rekannya, RS langsung pergi dari kediamannya mengendarai sepeda motor.

"Sementara tidak ada (barang yang hilang), bahkan motor pun ada di lokasi kejadian, di TKP ada," kata dia.

Masduki mengatakan, awal mula keluarga mengetahui RS tewas setelah ditemukan bersimbah darah di wilayah Kelurahan Kencana pada Sabtu (23/9) sekira pukul 02.00 WIB.

"Kita belum bisa menyampaikan apa-apa, kami hanya berharap pihak kepolisian secepatnya menemukan pelaku. Motif pun kami masih menunggu dari kepolisian," kata dia.

Diketahui, RS selama ini bekerja di Bulog, memiliki kepribadian yang baik dan cukup rajin beribadah. 

"Dengan orang tua walaupun orang tua lakinya banyak kesibukan, ya tetapi dengan keluarga hubungan baik dengan keluarga, alhamdulillah artinya ibadahnya juga alhamdulillah nggak ada masalah," jelas Masduki.

"Harapan dari keluarga secepatnya untuk tidak berkembang isu-isu di luar atau penasaran warga, kan timbul penasaran kami dari keluarga tetap menaruh harapan kepada kepolisian untuk segera mengungkap sebab musabab dari ini," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, seorang perempuan bersimbah darah ditemukan pada sebuah lahan kosong di Kelurahan Kencana, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Sabtu (23/9). Diduga perempuan tersebut merupakan korban penganiayaan.

Rekomendasi