Polisi Gadungan Pangkat AKP di Jaktim Ditangkap karena Minta THR ke Toko Air Minum

| 04 Apr 2024 07:04
Polisi Gadungan Pangkat AKP di Jaktim Ditangkap karena Minta THR ke Toko Air Minum
Kapolsek Duren Sawit AKP Sutikno saat menginterogasi polisi gadungan di Mapolsek Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (3/4/2024). (Dok. Polsek Duren Sawit)

ERA.id - Seorang warga bernama Widardi nekat menjadi polisi gadungan berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP) demi meminta tunjangan hari raya (THR) Lebaran kepada pemilik toko air minum di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (3/4/2024).

Aksi Widardi itu diketahui oleh jajaran Polsek Duren Sawit setelah mendapatkan laporan warga.

Dengan mengenakan seragam polisi lengkap berikut atribut dan pangkatnya, Widardi mendatangi pemilik toko untuk meminta paket lebaran.

"Diinformasikan ada laki-laki mengenakan seragam Polri meminta THR, minta bingkisan ke pemilik toko minuman. Mendapatkan laporan, kami langsung menurunkan anggota untuk mengecek," kata Kapolsek Duren Sawit AKP Sutikno di Mapolsek Duren Sawit, Jakarta Timur.

Setelah dicek, ternyata benar pelaku mengenakan seragam polisi. "Ketika kita interogasi, ternyata bukan polisi. Pelaku polisi gadungan sehingga kita tangkap," katanya.

Pemilik toko, Sumiyati mengatakan, aksi tersebut bermula saat dirinya tengah melayani pembeli sekitar pukul 10.45 WIB.

Secara tiba-tiba datang seorang pria dengan atribut dan seragam Polri lengkap yang mendatanginya dan langsung mengatakan ingin meminta THR kepada Sumiyati.

"Dia nanya ‘ada paket (THR) gak?’ Saya jawab 'nanti dulu ya lagi sibuk'," kata Sumiyati.

Kemudian Sumiyati menuturkan oknum dengan pangkat AKP itu justru berpindah tempat ke bagian tengah ruang toko, sembari menunggu Sumiyati selesai melayani pelanggan.

Sembari menunggu Sumiyati, secara kebetulan melintas Bimaspol Kelurahan Duren Sawit yang tengah berpatroli di depan toko tersebut.

"Pas polisi yang asli datang langsung diinterogasi itu oknumnya, ternyata pas di telepon temennya (Polisi) rupanya tidak terdata identitasnya," ujarnya.

Awalnya polisi gadungan tersebut sempat menolak diinterogasi oleh petugas. Bahkan, si polisi palsu itu sempat melawan dengan mendorong Bimaspol.

Selanjutnya, Bimaspol tersebut langsung menghubungi rekannya dan membawa polisi gadungan tersebut ke Mapolsek Duren Sawit untuk diperiksa lebih lanjut.

Widardi mengaku kerap menjalankan modus dengan menjadi polisi gadungan menjelang Hari Raya Idul Fitri dan Tahun Baru. "Seragam polisi saya beli di Senen dengan harga Rp270 ribu, lengkap dengan atributnya," katanya.

Rekomendasi