Polisi: Begal yang Putuskan Jari Tangan Casis Bintara Polri Itu Komplotan Sadis!

| 16 May 2024 15:02
Polisi: Begal yang Putuskan Jari Tangan Casis Bintara Polri Itu Komplotan Sadis!
ILUSTRASI. Senjata tajam. (ERA.id)

ERA.id - Polisi menyampaikan begal yang menyerang calon siswa (Casis) Bintara Polri, Satrio (18) hingga jari tangannya putus di Jalan Arjuna, Kebon Jeruk, Jakarta Barat (Jakbar), merupakan komplotan yang sadis.

"Cukup sadis (begal ini), korban jari kelingking kanannya terluka, kemudian pahanya juga terluka. Ini sangat sadis," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Kamis (16/5/2024).

Usai dibegal, motor dan handphone Satrio dirampas oleh pelaku. Ade menerangkan sebanyak lima pelaku telah ditangkap dalam kasus ini. Namun, dia belum mau mengungkapkan identitas para pelaku tersebut.

Mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan ini hanya menyebut peran dari kelima pelaku ini berbeda. Tiga dari lima orang yang ditangkap merupakan pelaku begal, perannya ada yang sebagai joki, kapten, dan eksekutor.

"Ini mereka kelompok yang sangat sadis ya kasian korban, ada beberapa TKP yang sudah diungkap," jelasnya.

Untuk dua orang lainnya perannya menjual hasil kejahatan tiga pelaku begal tersebut.

Dalam kesempatan itu, Ade Ary pun meminta masyarakat untuk tidak membeli motor-motor hasil curian. Sebab, motor curian biasanya dijual dengan harga murah karena tidak dilengkapi bukti kepemilikan.

"Jadi kalau hanya teriming-iming harganya murah tapi tidak ada kepemilikan, nah ini patut diduga hasil kejahatan. Dan secara sadar itu akan diproses karena orang ini sadar membeli barang hasil kejahatan sebagaimana dirumuskan pada Pasal 480 KUHP," ucap Ade.

Sebelumnya, Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Sutrisno menyebut pelaku yang membegal Satrio telah teridentifikasi. Pelaku terindentifikasi usai polisi melakukan olah TKP dan mengecek CCTV di sekitar lokasi.

"Mudah-mudahan kita bisa ungkap dalam waktu dua sampai tiga hari ini. Kita sudah melakukan langkah-langkah," kata Sutrisno, Rabu (15/5).

Dia pun menerangkan korban sejatinya akan mengikuti tes psikotes di sebuah SMK di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Saat itu, Satrio berangkat dari rumah di kawasan Tanjung Duren, Jakbar.

Di tengah perjalanan, korban ternyata sudah diikuti tiga pelaku. "Sampai di depan Shell Arjuna itu mau disalip sama pelaku. Nah, karena dia bertiga, korban ini kan mau masuk ke flyover, kejadiannya di sisi flyover itu, itu pelaku bertiga yang satu bawa sajam, dibacok di situ diambil," ungkapnya.

Rekomendasi