ERA.id - Ajang Jakarta Fair Kemayoran 2024 resmi dibuka pada Rabu malam di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta Pusat, dan penyelenggara menargetkan nilai transaksi lebih Rp7,5 triliun.
"Transaksi Rp7,3 triliun, saya rasa tahun ini akan lebih dari Rp7,5 triliun karena akan banyak sekali peserta baru di sektor otomotif dan itu sangat mendongkrak transaksi," ujar Direktur Marketing PT Jakarta International Expo Ralph Scheunemann di Jakarta, Rabu (12/6/2024).
Adapun terkait pengunjung, dia mengatakan, pihaknya ingin dapat memberikan kenyamanan pada pengunjung sehingga akhirnya mereka pun melakukan transaksi.
"Jumlah pengunjung sudah mencapai target yang jauh sekali, artinya dilihat dari jumlahnya sudah tinggi. Tapi yang kami harapkan itu bukan dari jumlahnya saja tetapi kami ingin berikan kenyamanan untuk pengunjung," kata dia.
Ralph mengatakan, pihaknya tahun ini menyediakan ruang terbuka (open space) yang memadai. Begitu juga dengan gerai (booth) yang dibuat sebaik mungkin dan ini diharapkan berdampak positif pada pengunjung.
Pembukaan Jakarta Fair 2024 dimeriahkan pesta kembang api dan tarian, dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju, pihak Kepolisian serta TNI.
Jakarta Fair atau Pekan Raya Jakarta (PRJ) yang setiap tahunnya digelar dalam menyambut HUT Kota Jakarta, pada 2024 ini dijadwalkan berlangsung selama 33 hari mulai 12 Juni hingga 14 Juli 2024.
Harga tiket masuk dibanderol Rp40 ribu per orang untuk hari Senin saja, namun tidak termasuk tiket masuk konser. Sementara pada Selasa-Jumat, harga tiket sebesar Rp50 ribu dan akhir pekan Sabtu-Minggu dan hari libur bersama Rp60 ribu.
Pengunjung PRJ bisa menyaksikan penampilan sejumlah band dan musisi Indonesia antara lain Slank, Fortwnty, Tipe-X, Superman Is Dead, Last Child, The Sigit, The Adams, NDX AKA, Fiersa Besari, Maliq n D’Essentials, Tonny Q, Feel Koplo dan lainnya.
Adapun pameran Jakarta Fair Kemayoran tahun ini diikuti oleh 2.550 perusahaan peserta yang terdiri dari 1.550 stan yang memamerkan berbagai produk unggulan.
Para peserta ini berasal dari berbagai skala usaha baik perusahaan multinasional, usaha besar, menengah dan kecil, BUMN serta anjungan pemerintah provinsi dan kabupaten dari berbagai penjuru tanah air.
"Ada yang bergantian sehingga menambah jumlah peserta tersebut," ujar Ralph.
Sejumlah produk dari berbagai sektor industri yang dipamerkan meliputi otomotif mobil dan sepeda motor, gawai, komputer, alat olah raga, fesyen dan garmen dan perlengkapan rumah tangga.
​Selain itu furnitur, barang-barang elektronik, kuliner, industri kreatif, kerajinan tangan, herbal dan obat-obatan, perbankan, produk jasa, kosmetik dan lain-lain. (Ant)