Polda Metro Jaya Kerahkan 88.375 Personel Gabungan untuk Amankan Pilkada di Jakarta dan Sekitarnya

| 13 Aug 2024 12:00
Polda Metro Jaya Kerahkan 88.375 Personel Gabungan untuk Amankan Pilkada di Jakarta dan Sekitarnya
Apel gelar pasukan Ops Mantap Praja Jaya 2024 di Lapangan Satlat Korbrimob Polri, Bogor, Selasa (13/8/2024). (Era.id/Sachril)

ERA.id - Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan memimpin apel gelar pasukan Ops Mantap Praja Jaya 2024 di Lapangan Satlat Korbrimob Polri, Bogor, Selasa (13/8/2024) hari ini.

Karyoto mengatakan bahwa Operasi Mantap Praja Jaya digelar selama 140 hari, yakni 14 Agustus hingga 31 Desember 2024. Operasi ini digelar untuk mengamankan pemilihan kepala daerah (pilkada) di Jakarta.

"Dengan melibatkan sejumlah 88.365 personel yang mana terdiri dari 6.991 personel TNI, 17.448 personel Polri, serta didukung oleh 63.936 personel Linmas," kata Karyoto saat menyampaikan amanat di Lapangan Satlat Korbrimob Polri, Bogor, Selasa (13/8/2024).

Jenderal bintang dua Polri ini menyebut seluruh personel yang bertugas akan ditempatkan di 31.963 tempat pemungutan suara (TPS) di Jakarta. Operasi Mantap Praja Jaya 2024 digelar demi terciptanya keamanan, kelancaran, dan ketertiban Pilkada 2024.

Karyoto lalu mengungkapkan Pilkada 2024 di wilayah hukum Polda Metro Jaya bakal begitu kompleks. Sebab, itu digelar secara serentak dengan melibatkan jumlah pemilih yang besar.

Terdapat tiga pemilihan gubernur (pilgub) di wilayah hukum Polda Metro Jaya, yakni Pilgub Jakarta, Pilgub Jabar, dan Pilgub Banten. Kemudian, terdapat empat pemilihan wali kota (pilwakot), yakni di Depok, Tangerang Selatan, Tangerang, dan Kota Bekasi.

Lalu, ada tiga pemilihan bupati, yakni Bupati Bogor, Bupati Bekasi, dan Bupati Tangerang.  

Karyoto pun meminta seluruh anggota yang bertugas untuk melakukan antisipasi di wilayah yang dinilai rawan. Jika terjadi konflik, pengerahan kekuatan harus dilakukan secara tepat dan sesuai aturan.

"Selain itu kejahatan terorisme juga harus menjadi perhatian serius yang mana pada penyelenggaraan Pemilukada tahun 2019 terdapat 6 aksi serangan teror di berbagai wilayah di Indonesia. Hal ini tidak boleh terjadi pada Pemilukada 2024 di wilayah hukum Polda Metro Jaya," jelasnya.

Rekomendasi