Tim Editor
ERA.id - Pelaku penyebaran video syur Audrey Davis, AP (27) mengaku bahwa tujuan awal merekam hanya untuk konsumsi pribadinya. Namun AP justru memilih untuk menyebarkan video syur itu karena tidak terima Audrey Davis memutuskan dirinya.
"Dari keterangan, tersangka AP menerangkan bahwa awalnya video tersebut dibuat untuk konsumsi pribadi miliknya," kata Dirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Ade Safri Simanjuntak saat dihubungi, Jumat (16/8/2024).
Namun ternyata, hubungan AP dengan anak mantan vokalis grup band Naif, David Bayu ini kandas. AP pun memaksa minta balikan dengan mengancam akan menyebarkan video syur itu jika Audrey menolaknya.
"Tersangka AP sudah berusaha minta balikan ke saksi AD dengan disertai ancaman akan sebarkan konten video bermuatan asusila tersebut. Karena saksi AD tidak mau, akhirnya tersangka AP menyebarkan video bermuatan asusila tersebut," jelas Ade.
Sebelumnya, seorang pria, AP ditangkap karena menyebarkan video syur hubungan badannya dengan mantan kekasihnya, Audrey Davis. AP ternyata membuat video hubungan badan dengan anak David Bayu itu beberapa kali.
"Dan kasus ini masih terus dikembangkan dan didalami karena setidaknya ada kurang lebih lima video yang sudah berhasil ditemukan oleh penyidik," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Senin (12/8).
Ade menambahkan video syur itu dibuat pada 19 Desember 2022 di rumahnya di kawasan Jakarta Timur (Jaktim). Motif penyebaran video pornografi ini karena AP sakit hati diputuskan oleh Audrey Davis. Dia menyebarkan video syur itu untuk mempermalukan anak David Bayu ini.
Selain karena sakit hati, motif AP menyebarkan video syur Audrey agar orang lain bisa berfantasi dan merasakan sensasi berhubungan badan dengan anak David Bayu. Ade Ary lalu menyampaikan Audrey Davis tidak tahu jika mantan kekasihnya merekam aktivitas hubungan badannya.
"Berdasarkan fakta yang ditemukan penyidik sampai dengan saat ini tidak diketahui, tidak tahu (Audrey Davis jika divideokan AP). Jadi diam-diam ya," kata Ade Ary.
