ERA.id - Polisi mengatakan pasangan suami istri (pasutri) berinisial IG (39) dan KS (39) yang ditangkap usai mengadakan pesta seks tukar pasangan di kawasan Jakarta dan Bali, akan menjalani tes kejiwaan.
"Iya, rencana Minggu ini kami lakukan (tes kejiwaan)," kata Kasubdit IV Ditressiber Polda Metro Jaya, AKBP Herman kepada wartawan, Senin (13/1/2025).
Herman belum mau mengungkapkan tanggal pasti IG dan KS akan menjalani tes kejiwaan. Dia hanya menambahkan tes kejiwaan dilakukan untuk menguatkan motif pelaku melakukan pesta seks swinger di tahap penyidikan.
"(Tes kejiwaan dilakukan) untuk menguatkan motif dari perbuatan yang dilakukan pelaku, dikuatkan dengan keterangan ahli," jelasnya.
Sebelumnya, IG dan KS ditangkap usai mengadakan pesta seks tukar pasangan di kawasan Jakarta dan Bali. Mereka ternyata telah melakukan kegiatan asusila itu sebanyak 10 kali.
"Ada delapan kali (di Bali), dua kali di Jakarta, di salah satu tempat penginapan. Masih kita pendalaman juga, pengambilan data CCTV. Dan delapan kali mereka melakukannya di daerah Bali," kata Dirressiber Polda Metro Jaya, Kombes Roberto GM Pasaribu saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jumat (10/1).
Roberto menjelaskan pasutri ini membuat sebuah website untuk mengajak orang-orang melakukan pesta seks. Website itu dibuat seperti forum dan sudah dikelola pelaku selama satu tahunan.
Orang-orang bisa bergabung ke dalam forum itu secara gratis. Kegiatan asusila ini direkam pasutri tersebut. Hasil video akan dipotong menjadi beberapa bagian dan ditampilkan ke dalam website yang mereka kelola. Kegiatan ini dilakukan untuk memenuhi hasrat seksual dan fantasi pelaku.
"Kemudian di beberapa bagian, mereka memotong video-video itu untuk ditampilkan sebagai penarik untuk menghidupkan suasana di tempat tersebut," jelasnya.
AKBP Herman menambahkan tidak ada syarat khusus yang diberikan pelaku ke orang-orang yang ingin mengikuti pesta sex swinger. Namun, pasutri ini akan mengajak member yang ingin ikut untuk "kopi darat" terlebih dahulu.
"Betul, betul (kopi darat) itu hanya sebagai sarana awal, sehingga mereka menjadi suatu komunitas forum yang memang tertarik dengan pesta tukar pasangan. Serta mereka di dalam forum kecil itu cocok, mereka akan bertemu untuk memutuskan jadi atau tidaknya," ucap Herman.