Bekasi Jadi Wilayah Paling Rawan Peredaran Narkoba di Indonesia

| 26 Jun 2025 16:15
Bekasi Jadi Wilayah Paling Rawan Peredaran Narkoba di Indonesia
Ratusan kilogram barang bukti narkoba ditunjukan dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Kamis (26/6/2025). ANTARA/Risky Syukur

ERA.id - Polda Metro Jaya mengungkap Bekasi adalah wilayah paling rawan peredaran narkoba.

"Bahwa terbanyak pengungkapan ini di wilayah Bekasi. Karena memang wilayah Bekasi ini kami fokus di situ untuk menyetop peredaran yang ada dari Sumatera," ujar Direktur Reserse Narkoba Kombes Ahmad David kepada wartawan di Jakarta, Kamis (26/6/2025), dikutip dari Antara.

Menurutnya, upaya penangkalan peredaran narkoba difokuskan petugas kepolisian di Pelabuhan Bakauheni, Pelabuhan Merak dan juga wilayah Bekasi.

Adapun Bekasi dan sejumlah pelabuhan tersebut merupakan pintu masuk peredaran narkoba dari internasional Malaysia.

"Pintu masuk peredaran ataupun penyeludupan narkotika ini dari luar, khususnya dari Malaysia, perairan Malaysia adalah di wilayah Sumatera. Tepatnya di Medan Riau maupun di Aceh," kata Ahmad.

Oleh karena itu, pihaknya terus menggencarkan pengentasan pengedaran narkoba, khususnya di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Lebih lanjut, kata Ahmad, semua wilayah Jakarta pada dasarnya sudah tersentuh oleh peredaran narkoba.

Oleh karena itu, Ahmad meminta masyarakat untuk bersama-sama memerangi peredaran narkoba.

Diketahui, Polda Metro Jaya menangkap sebanyak 1.672 tersangka penyalahgunaan narkoba dalam dua bulan terakhir yang berlangsung dari Mei sampai dengan Juni 2025.

Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Ahmad David menyebut bahwa 60 persen dari para tersangka itu bakal direhabilitasi, sementara sisanya (40 persen) akan diproses pidana.

"Sebanyak 60 persen dari tersangka yang diamankan kita lakukan rehabilitasi, yang lainnya pelaku pengedar narkoba sehingga dilanjutkan proses penegakan hukum," ujar Ahmad.

Rekomendasi