Polisi: Peneror Bom di Sekolah Internasional Jakut Minta Tebusan 30 Ribu USD Via Kripto

| 08 Oct 2025 15:36
Polisi: Peneror Bom di Sekolah Internasional Jakut Minta Tebusan 30 Ribu USD Via Kripto
Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra. (ERA.id/Sachril)

ERA.id - Sekolah internasional North Jakarta Intercultural School di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara (Jakut), juga mendapat teror ancaman bom, Rabu (8/10/2025). Pelaku meminta tebusan USD30.000 dan dikirim melalui kripto. 

"Ancamannya lewat WhatsApp nomor (kode negara) Nigeria. Minta uangnya lewat kripto nilainya sekitar USD30.000," kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra kepada wartawan wartawan, Rabu (8/10/2025).

Seto menambahkan kasus ini sedang dalam penelusuran. Polisi masih berkoordinasi dengan Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI). 

"Mereka minta transfer lewat kripto ke salah satu wallet address. Dari pihak kepolisian berkoordinasi dengan pihak kripto. Sedang dilakukan," ujarnya. 

Teror bom itu diterima pihak sekolah pada dini hari tadi. Tim Gegana dan Jibom kemudian ke lokasi untuk melakukan sterilisasi.

Hasilnya, tidak ditemukan adanya barang berbahaya di sekolah tersebut. "Pada pukul 00.30 WIB kegiatan cek TKP teror bom selesai, dengan hasil tidak ditemukan adanya benda-benda yang dicurigai, situasi aman dan kondusif," tuturnya.

Sebelumnya, dua sekolah internasional, yakni Mentari Intercultural School dan Jakarta Nanyang School di kawasan Tangerang, mendapat ancaman bom, Selasa (7/10). Kapolres Tangsel, AKBP Victor Inkirawang menjelaskan kejadian berawal ketika polisi menerima laporan jika ada ancaman bom di Jakarta Nanyang School pada pagi tadi. Tim Gegana dan Jibom kemudian menuju lokasi untuk melakukan sterilisasi.

"Di mana kemudian ditemukan bahwa hasilnya, tidak ditemukan adanya bom atau bahan peledak," kata Victor kepada wartawan, Selasa (7/10).

Siangnya, polisi mendapat informasi jika Mentari Intercultural School mendapat teror bom. Petugas lalu menuju ke lokasi untuk melakukan sterilisasi.

"Puji Tuhan alhamdulillah hasilnya juga tidak ditemukan bahan peledak atau bom dan sejenisnya di sekolah Mentari Intercultural School," tuturnya.

Rekomendasi