Ada Airsoft Gun, Seragam, dan Pelat Dinas Kasus 3 Pria Disekap-Disiksa di Tangsel, Pelaku Oknum Polisi?

| 16 Oct 2025 15:03
Ada Airsoft Gun, Seragam, dan Pelat Dinas Kasus 3 Pria Disekap-Disiksa di Tangsel, Pelaku Oknum Polisi?
Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Ade Ary Syam Indradi. (ERA.id/Sachril)

ERA.id - Sebanyak sembilan orang ditangkap dari kasus penyekapan dan penyiksaan tiga pria di sebuah rumah di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel). Dari tangan pelaku saat dilakukan penggeledahan, ditemukan pelat nomor dinas kepolisian dan seragam polisi.

Selain itu, penyidik juga menemukan pistol. Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Ade Ary Syam Indradi menyebut penyidik masih melakukan pendalaman terkait barang bukti tersebut. Namun untuk pelat dinas kepolisian, dipastikan pelat itu palsu.

"Berdasarkan info dari penyidik, maka pelat nomor yang ditemukan itu adalah palsu. Kemudian ini masih dilakukan pendalaman milik siapa seragam tersebut," kata Ade saat konferensi pers di kantornya, Kamis (16/10/2025).

"Kemudian ada juga ditemukan ada benda yang mirip senjata api, ini airsoft gun yang ditemukan di lokasi penyekapan. Ini juga masih dilakukan pendalaman," sambungnya.

Kesembilan orang yang ditangkap itu adalah MAM (41), NN (52), VS (33), HJE (25), S (35), APN (25), Z (34), I, dan MA (39). Ade kemudian merincikan peran masing-masing pelaku, yakni sebagai berikut.

1. MAM

Peran: Koordinator lapangan, merencakan kejahatan, eksekutor, menyiksa korban, dan menyediakan mobil;

2. NN

Peran: Koordinator lapangan, memancing korban agar mau bertemu, memeras korban;

3. VS

Peran: Menyuruh pelaku lain untuk merekam dan menyiksa korban 

4. HJE

Peran: Menyiksa korban;

5. S

Peran: Eksekutor, menyiksa korban, menyediakan rumah;

6. APN

Peran: Merekam video penyiksaan dan ikut dalam rangkaian awal ketika membawa korban dari tempat pertemuan ke lokasi penyekapan;

7. Z

Peran: Menyiksa korban;

8. I

Peran: Eksekutor, koordinator lapangan, menyediakan mobil, dan menyiksa korban;

9. MA

Peran: Menyediakan rumah.

Ade menjelaskan kronologi singkat kasus ini. Kejadian berawal ketika pasangan suami-istri (pasutri) dan dua teman sang suami bertemu dengan tersangka NN untuk membahas jual beli mobil di sebuah angkringan di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Dari pertemuan itu, korban membayar down payment (DP) sebesar Rp45 juta ke rekening NN.

Tak lama setelah itu, para pelaku datang dan langsung menculik keempat korban.

"Kemudian saat memesan makanan, tersangka N dan beberapa orang lainnya itu datang ke TKP langsung merampas Handphone dan tas milik korban. Ada empat orang korban tadi. Dirampas sambil mereka berteriak, tersangka N dan beberapa tersangka lainnya berteriak 'kooperatif, kooperatif', sambil langsung memasukkan keempat korban ke dalam mobil," ungkap Ade.

Mata para korban ditutup. Mereka dibawa ke rumah MA. Setibanya di lokasi, sang suami dan kedua temannya dimasukkan ke dalam kamar. Untuk istri korban, hanya diam di rumah tersebut.

"Kemudian korban seorang perempuan ini mendengar suara bahwa suaminya seperti mendapat suara atau mendengarkan suara seperti dicambuk," tuturnya.

Sang istri berhasil kabur dari rumah ketika melihat penjaga sedang tidur. Dia langsung ke Polda Metro Jaya untuk membuat laporan polisi (LP). Kepolisian kemudian menuju ke TKP untuk menyelamatkan ketiga korban dan menangkap pelaku.

"Kasus ini masih dalam pengembangan," tutur Ade.

Sebelumnya, viral di media sosial tiga pria diduga diculik lalu disiksa saat akan membeli mobil di kawasan Pondok Aren. Dari video dan narasi di akun Instagram @wargajakarta.id, korban yang merupakan suami-istri awalnya hendak membeli mobil yang dijual pelaku.

Sang suami lalu mengajak dua rekannya untuk bertemu dengan calon penjual di kawasan Pondok Aren. Korban hendak melakukan cash on delivery (COD) dengan pelaku.

Namun ketika bertemu, korban malah dibawa ke sebuah rumah oleh para pelaku.  Suami beserta dua temannya langsung disekap. Untuk sang istri berhasil melarikan diri.

Ketiga korban lalu dianiaya diduga dengan dicambuk. Punggung korban terlihat luka parah akibat dicambuk. Setelah itu, para korban disuruh untuk mengoleskan baslem ke punggung temannya yang terluka.

Mobil yang dibawa korban untuk menemui pelaku disebut-sebut telah dibawa kabur.

Rekomendasi