ERA.id - Korban yang disekap saat membeli mobil di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel) mengaku disiksa seperti binatang. Mereka mengaku disiksa dengan berbagai cara termasuk ditendang.
Empat orang korban itu di antaranya adalah pasangan suami istri (pasutri), Nurul alias Ibenk, Ajit Abdul Majit, Indra alias Riky, dan Dessi Juwita. Nurul, Ajit dan Indra mengaku disekap di sebuah rumah saat membeli mobil di Tangerang Selatan. Sementara Dessi hanya diam di rumah tersebut sambil mendengar suara suaminya dan teman-temannya disiksa.
"Kayak bukan manusia. Saya kayak bukan manusia yang nggak dihargai, kayak hewan, saya ditendang," ujar Nurul sambil menangis dalam video dokumentasi yang diterima, Jumat (17/10/2025).
Para korban awalnya bertemu dengan salah satu pelaku untuk membicarakan jual beli mobil di sebuah angkringan di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (11/10). Usai memberi uang muka Rp45 juta, pelaku lainnya datang dan langsung menculik keempat korban tersebut.
Mereka semua dimasukkan ke dalam mobil lalu dibawa ke sebuah rumah di kawasan Pondok Aren. Sesampainya di lokasi, Nurul, Ajit, dan Indra dimasukkan ke sebuah kamar lalu disiksa.
Punggung ketiganya ini dicambuk dengan hanger dan kabel. Badan mereka juga dipukul dan ditendang.
"Ada yang (dicambuk) pakai selang, ada yang pakai kabel, terus gantungan baju, hanger. Paki hanger yang kawat itu, dipukuli, dicambuk-cambuk semuanya badan yang belakang, pakai rokok gitu kan (disundut)," ucap Ajit.
Punggung ketiga korban ini luka parah usai disiksa para pelaku. Dessi kemudian berhasil kabur dari rumah tersebut saat penjaga tidur. Dia secara mengendap-endap keluar rumah ketika mengetahui pintu tak dikunci.
Setelah itu, istri Indra ini memanjat pagar. Dia kemudian meminta tolong pengendara yang melintas untuk pergi menjauh dari rumah tersebut.
Dessi lalu naik taksi ke rumah mertuanya. Keluarga menyarankan untuk melapor ke Polda Metro Jaya. Usai membuat laporan, polisi menuju ke TKP untuk menyelamatkan ketiga korban dan menangkap para pelaku.
"Saya sedih plus campur aduk, lihat punggung suami saya sudah nggak ada gambaran gimana-gimana, hancur, dicambukin," turut Dessi.
Sebelumnya, sebanyak sembilan orang ditangkap dari kasus penyekapan dan penyiksaan tiga pria di sebuah rumah di kawasan Pondok Aren. Dari tangan pelaku saat dilakukan penggeledahan, ditemukan pelat nomor dinas kepolisian dan seragam polisi. Selain itu, penyidik juga menemukan pistol.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Ade Ary Syam Indradi menyebut penyidik masih melakukan pendalaman terkait barang bukti tersebut. Namun untuk pelat dinas kepolisian, dipastikan pelat itu palsu.
"Berdasarkan info dari penyidik, maka pelat nomor yang ditemukan itu adalah palsu. Kemudian ini masih dilakukan pendalaman milik siapa seragam tersebut," kata Ade saat konferensi pers di kantornya, Kamis (16/10).
"Kemudian ada juga ditemukan ada benda yang mirip senjata api, ini airsoft gun yang ditemukan di lokasi penyekapan. Ini juga masih dilakukan pendalaman," sambungnya.
Kesembilan orang yang ditangkap itu adalah MAM (41), NN (52), VS (33), HJE (25), S (35), APN (25), Z (34), I, dan MA (39). Ade menyebut polisi masih mengembangkan kasus ini.