Siswa yang Ledakkan SMAN 72 Jakarta Pernah Ungkap Rasa Ketidaksukaannya di Kelas

| 10 Nov 2025 17:22
Siswa yang Ledakkan SMAN 72 Jakarta Pernah Ungkap Rasa Ketidaksukaannya di Kelas
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto. (Sachril/ERA.id)

ERA.id -  Pelaku yang meledakkan SMAN 72 Jakarta hingga menyebabkan puluhan orang luka-luka, adalah siswa di sekolah tersebut. Polisi membenarkan pelaku anak ini pernah mengungkapkan rasa kekecewaannya.

"Dari hasil pemeriksaan awal, ada wujud rasa ketidaksukaan, rasa menyampaikan, tetapi tidak secara frontal. Menyampaikan dengan tulisan, gambaran-gambaran," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto saat konferensi pers di kantornya, Senin (10/11/2025).

Budi menjawab pertanyaan betul tidaknya pelaku sempat mengungkapkan kekesalannya di kelas dengan menulis coretan 'saya tidak suka dengan kelas ini'.

Mantan Kapolres Malang Kota ini mengatakan penyidik gabungan masih mendalami kasus ini. Untuk pelaku sendiri masih dirawat di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Dia belum bisa banyak dimintai keterangan karena masih dalam masa pemulihan.

Untuk status siswa tersebut juga masih anak berhadapan dengan hukum. Budi kemudian membenarkan pelaku membawa tujuh peledak dan tiga di antaranya tidak meledak.

"Kita menjawab tadi, temuan ini memang kalau dilihat dari CCTV kedatangan anak ini sudah membawa tas sekolah dengan tas yang dijinjing. Itu semua barang-barang berada di dalam situ. Tapi mungkin ada beberapa sumbu yang tidak terpicu, sehingga barang ini tidak meledak," imbuhnya.

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri melakukan pendalaman ke terduga pelaku anak yang meledakkan SMAN 72 Jakarta. Hasil penelusuran sementara, anak ini sebelumnya sering mengunjungi situs-situs ekstrem.

"Yang bersangkutan kerap mengunjungi komunitas daring (terutama di forum dan situs-situs gelap) yang menampilkan video atau foto orang yang benar-benar meninggal dunia, biasanya akibat kecelakaan, perang, pembunuhan, atau kejadian brutal lainnya," kata Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana kepada wartawan dikutip Senin (10/11/2025).

Motif pelaku melakukan aksi peledakan itu belum diketahui dan masih dalam pendalaman.

Rekomendasi