Polisi: Siswa Ledakkan SMAN 72 Pakai Remot Kontrol

| 11 Nov 2025 18:45
Polisi: Siswa Ledakkan SMAN 72 Pakai Remot Kontrol
ILUSTRASI Densus 88. (Antara)

ERA.id -  Seorang siswa ditangkap usai meledakkan SMAN 72 Jakarta, Jumat (7/11), hingga menyebabkan puluhan orang luka-luka. Hasil pendalaman, sejumlah bom diledakkan menggunakan remot.

Dansat Brimob Polda Metro Jaya Kombes Henik Maryanto menjelaskan pihaknya mengolah TKP dan sterilisasi pasca pengeboman di SMAN 72 Jakarta. Hasil penelusuran, ditemukan tujuh bom di dua lokasi berbeda, yakni di masjid dan Bank Sampah.

Pada masjid SMAN 72 Jakarta, terdapat dua bom dan berhasil diledakkan pelaku anak tersebut.

"Di TKP satu, itu dua bom sudah meledak dengan aktivasi receiver yang dikendalikan dengan remot kontrol yang remotnya kami temukan di Taman Baca," kata Henik saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa (11/11/2025).

Pada Taman Baca juga ditemukan bom dalam kondisi aktif. Sementara di bank sampah pada SMAN 72 Jakarta, ditemukan empat bom. Sebanyak dua bom di titik itu meledak namun tidak sempurna. Dua sisanya tidak meledak namun dalam kondisi aktif.

"Jadi dari tujuh, empat yang meledak, tiga yang masih aktif sudah kita amankan di markas Gegana Polda Metro Jaya," tuturnya.

Di tempat yang sama, PPID Densus 88 Antiteror Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana mengatakan aksi pengeboman ini tidak termasuk aksi terorisme.

Mayndra menjelaskan situasi dunia saat ini penuh dengan fenomena global, termasuk aksi terorisme. Dari kejadian global ini, seseorang bisa terpapar aliran kekerasan dari berkembangnya komunikasi transnasional di dunia maya.

Siswa ini diduga terinspirasi tindakan kekerasan dan terorisme yang terjadi di dunia sehingga melakukan pengeboman.

"Jadi kalau rekan-rekan lihat di dalam senjata airsoft gun (yang dibawa pelaku) di permukaannya ditulis berbagai macam nama tokoh (teroris) maupun ideologi yang berkembang, hampir di beberapa benua, yaitu di eropa maupun di Amerika," tuturnya.

"Akan tetapi sekali lagi yang bersangkutan hanya melakukan copy cat atau peniruan saja, karena itu sebagai inspirasi yang bersangkutan melakukan tindakan," sambungnya.

Pelaku ini masih diperiksa secara intensif. Dia turut terluka usai melakukan pengeboman dan masih dirawat di RS Polri Kramat Jati.

Rekomendasi