Dicari: Ruangan Kosong Bagi Pasien COVID-19 di RS Jakarta

| 05 Jan 2021 18:45
Dicari: Ruangan Kosong Bagi Pasien COVID-19 di RS Jakarta
Kompleks Wisma Atlet, Kemayoran, disulap menjadi Rumah Sakit Darurat Khusus COVID-19 sejak 23 Maret 2020. (Foto: ANTARA)

ERA.id - Derita pasien Coronavirus DIsease (COVID-19) di Jakarta masih berlanjut meski kalender tak lagi menunjuk tahun 'terkutuk' 2020. Di pekan pertama 2021, para pasien bahkan tak sekadar bergulat melawan gejala infeksi, mereka juga bergulat dengan waktu dalam menemukan ruang perawatan yang lowong di rumah-rumah sakit ibu kota.

Jumlah pasien positif COVID-19 yang menjalani rawat inap di Tower 4, 6, dan 7 Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa (5/1/2021), pukul 08.00 WIB bertambah 37 orang dibanding hari sebelumnya, menjadi sebanyak 2.933 orang.

Perwira Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I Kolonel (Mar) Aris Mudian dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa, dikutip ANTARA, mengatakan bahwa pasien COVID-19 yang menjalani rawat inap terdiri atas 1.579 laki-laki dan 1.354 perempuan.

Sementara itu, jumlah pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri di Tower 5 RSD Wisma Atlet pada Selasa pagi tercatat 1.056 orang, bertambah 85 orang dari hari sebelumnya.

RS di Jakarta Makin Penuh

Kondisi wabah COVID-19 yang terus menyebar di DKI Jakarta menempatkan sejumlah rumah sakit dalam kondisi hampir penuh.  

Wisma RSD Wisma Atlet sendiri sejak Selasa (22/12/2020) sudah tidak bisa menerima pasien COVID-19 tanpa gejala (OTG).

"Karena pasien bergejala di tiga tower sudah lebih dari 75 persen, sehingga perlu spare untuk pasien bergejala. Akhirnya di Tower 5 dipakai untuk pasien bergejala. Sehingga praktis kami sudah tidak menerima pasien orang tanpa gejala," kata Komandan Lapangan RSD COVID-19 Wisma Atlet Letkol Laut Muhammad Arifin, dikutip laman Kompas.com.

Kondisi genting ini makin dikuatkan oleh keterangan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti bahwa jumlah ruang isolasi harian maupun ruang ICU di 98 RS Rujukan COVID-19 di Jakarta makin menipis. Kini kapasitas tempat tidur isolasi sudah menyentuh persentase 87 persen atau telah ditempati 6.385 pasien isolasi per 3 Januari 2021.

Kondisi kapasitas ICU di Jakarta tak jauh berbeda. Dari total 960 tempat tidur, sudah terisi 762. Sehingga kapasitasnya sudah mencapai 79 persen, seperti disampaikan Widyawati lewat rilis.

'Drama' pedih mengenai pasien COVID-19 yang kesulitan mencari ruangan di RS pun bermunculan di media sosial. Sebagai contoh, kelompok relawan LaporCovid19.org mengaku mendengar keluhan dua warga Jakarta yang kesulitan mencari ruang ICU yang kosong pada tanggal 3 Januari 2021.

Lewat posting Instagram diceritakan bahwa dua warga tersebut awalnya menggunakan data ketersediaan RS di situs Executive Information System (EIS) Dinas Kesehatan Jakarta. Situs menyatakan bahwa sebuah RS masih memiliki ruangan ICU kosong. Namun kenyataannya, setelah RS terkait dikonfirmasi, salah satu pelapor mengaku ditawari untuk menunggu sampai 15 antrean.

Data ruang RS di Jakarta pada 5 Januari
Informasi ketersediaan tempat tidur dan peralatan penunjang di RS di Jakarta berdasarkan dashboard Executive Information System (EIS) Dinas Kesehatan Jakarta, Selasa (5/1/2021). (ERA.id)

Kami kesulitan mengonfirmasi rumah sakit yang dimaksud dalam laporan tersebut.

ERA.id berusaha menghubungi beberapa pejabat Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengenai hal ini, namun, hingga artikel ini dirilis kami belum menerima jawaban.

Kasus positif infeksi COVID-19 terus bertambah di DKI Jakarta. Per Selasa, (5/1/2021) Pemprov DKI Jakarta mengumumkan penambahan 1.824 kasus baru. Sebanyak 23 warga Jakarta pun kehilangan nyawanya pada hari ini karena infeksi COVID-19.

Tren penambahan kasus COVID-19, yang diprediksi makin parah pascalibur Natal dan Tahun Baru 2021, memaksa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi. Aturan ini berlaku hingga 17 Januari 2021.

Rekomendasi