Pejalan Kaki dan Pesepeda Tak Lagi Jadi 'Warga Kelas 2' di DKI Jakarta Lewat Complete Street

| 02 Mar 2021 15:05
Pejalan Kaki dan Pesepeda Tak Lagi Jadi 'Warga Kelas 2' di DKI Jakarta Lewat Complete Street
Ilustrasi trotoar (Dok. Antara)

ERA.id - Dinas Bina Marga DKI Jakarta menata trotoar 10 ruas jalan di Ibu Kota dengan konsep "complete street". Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho menjelaskan konsep "complete street" ini adalah penataan ulang ruang jalan sesuai dengan fungsinya untuk mengakomodir seluruh kebutuhan pengguna jalan sesuai porsi yang tepat.

"Konsep tersebut dijalankan dengan memprioritaskan pejalan kaki, pesepeda dan pengguna transportasi umum, yang juga sudah termaktub dalam kegiatan strategis daerah di wilayah kota masing-masing," kata Hari di Jakarta dikutip dari Antara, Selasa (2/3/2021).

Hari menyebutkan pihaknya akan melakukan penataan trotoar di 10 ruas jalan DKI Jakarta pada tahun 2021 yang dimulai dari tiga ruas jalan di Kawasan Kebayoran Baru. Rencana penataan trotoar di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, terdiri atas trotoar di Jl. Senopati-Jl. Suryo, Jl. Wolter Monginsidi-Jl. Trunojoyo dan Jl. Gunawarman dilakukan mulai Mei sampai Desember 2021 sepanjang kurang lebih 4,6 kilometer (km).

Kawasan Kebayoran Baru menjadi yang pertama karena kawasan ini sebagai destinasi tempat tinggal, bisnis, pusat perbelanjaan dan wisata dengan potensi pengembangan wisata kulinernya.

"Hal ini perlu didukung oleh fasilitas publik lainnya dengan tidak menghilangkan identitasnya sebagai Kawasan Cagar Budaya dan menjadikannya Kawasan 'Transit Oriented Development' (TOD) dengan kemudahan aksesibilitas pejalan kaki serta kemudahan menuju berbagai akses moda transportasi (MRT, BRT, Bus Non BRT) di kawasan tersebut," ujar Hari.

Untuk penataan sejumlah trotoar di Kawasan Kebayoran Baru tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2021 senilai Rp60 miliar.​​​​​​​

Karena itu, tujuan penataan trotoar di Kawasan Kebayoran Baru diarahkan untuk mendukung kawasan TOD Kebayoran Baru, mendukung mobilitas "15-minute city" untuk ragam kelas sosial ekonomi, mendorong "shifting" perpindahan pengguna moda transportasi pribadi di dalam kawasan dengan transportasi publik dan atau sepeda.

​​​​Selain itu mendorong mobilitas jarak pendek (micro-mobility) dengan moda transportasi tidak bermotor serta menata saluran utilitas kabel udara menjadi bawah tanah.

Setelah dilakukan penataan di Kebayoran Baru, penataan akan dilanjutkan di sejumlah ruas jalan di wilayah lain yang terdiri atas:

Jakarta Barat:

-Jl Duri Kosambi

Jakarta Selatan:

- Jl Tebet CS, Jl Tebet Raya (lanjutan)

- Jl Senopati hingga Jalan Suryo

- Jl Woltermonginsidi hingga Jl Trunojoyo

- Jl Gunawarman

Jakarta Pusat:

- Jl Kesehatan

- Jl Raden Saleh

Jakarta Barat:

- Kawasan Puri, Jl Puri Wangi

Jakarta Timur:

- Jl Layur

Jakarta Utara:

- Area sekitar Jakarta International Stadium, Jl Sunter Permai Raya-Jl Danau Sunter Barat

Rekomendasi