Jakarta Genting COVID-19, RS Bangun Tenda Darurat dan IGD Alih Fungsi Jadi Ruang Isolasi

| 25 Jun 2021 15:23
Jakarta Genting COVID-19, RS Bangun Tenda Darurat dan IGD Alih Fungsi Jadi Ruang Isolasi
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (Foto: ANTARA)

ERA.id - Kondisi pandemi COVID-19 di DKI Jakarta memasuki tahap mengkahawatirkan dengan melonjaknya tambahan kasus positif. Hal ini mempengaruhi keterisian tepat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di sejumlah rumah sakit di Ibu Kota yang mencapai 90 persen.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku sudah berkoordinasi dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ganip Waristo untuk mengonversi seluruh ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) sebagai ruang isolasi bagi pasien COVID-19. Sedangkan layanan IGD dipindahkan ke tenda darurat yang berada di luar gedung rumah sakit.

"Kita akan mengubah semua kamar IGD menjadi kamar isolasi. Sedangkan untuk layanan IGD, kita sudah memutuskan membngun tenda di luar RS," ujar Budi dalam konferensi pers yag disiarkan di kanal YouTube Kemenkes RI, Jumat (25/6/2021).

Budi berharap, dengan langkah tersebut seluruh pasien baik yang terpapar COVID-19 maupun pasien biasa tetap mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik fi rumah sakit.

Selain itu, Kementerian Kesehatan juga menunjuk tiga rumah sakit di Jakarta yang difokuskan hanya untuk menangani pasien COVID-19 dengan gejala sedang dan barat. Ketiga rumah sakit itu adalah RSUP Fatmawati, RSUP Persahabatan, dan RSPI Sulianti Saroso.

Ketiga rumah sakit tersebut, kata Budi, memiliki fasilitas dan juga tenaga kesehatan yang lengkap untuk menangani pasien COVID-19.

"Diharapkan minggu ini konversi tersebut bisa selesai, sehingga bisa menabah jumlah tempat tidur untuk melayani rakyat Jakarta yang sudah lengkap, langsung dengan faisilitas dengan tenaga kesehatannya," kata Budi.

2 Tempat Isolasi Terpusat

Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah menambah dua lokasi isolasi terpusat di kawasan Pasar Rumput, Jakarta Pusat dan Rusun Nagrak. Dua tempat itu difokuskan untuk menampung pasien COVID-19 tanpa gejala atau OTG dan yang bergejala ringan.

Nantinya, dua tempat isolasi terpusat itu akan menjadi tempat untuk memindahkan pasien COVID-19 dengan status OTG dan bergejala ringan dari Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta. Sehingga Wisma Atlet bisa dimanfaatkan untuk menangani pasien COVID-19 dengan gejala sedang.

"Jadi ada tujuh ribu tempat tidur isolasi tambahan atau dua kali lipat lebih banyak dari sebelumnya yang ada di Wisma Atlet," kata Budi.

Sebelumya, beredar surat dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta kepada direktur dan kepala rumah sakit di seluruh DKI Jakarta untuk menambah kapasitas tempat tidur perawatan pasien COVID-19.

Surat tertanggal 21 Juni 2021 itu meminta seluruh rumah sakit di DKI Jakarta untuk mengindentifiksi dan memanfaatkan keberadaan ruangan berkapasitas besar seperti auditorium, aula, ruang pertemuan untuk dialihfungsikan menjadi ruang perawatan pasien COVID-19.

Selain itu, mendirikan tenda darurat berkapsitas besar pada ruang terbuka di lingkungan rumah sakit.

"Segera menyampaikan kebutuhan bantuan tenda, velbed, obat-obatan, perbekalan kesehatan dan alat-alat kesehatan terkait pelayanan COVID-19 kepada Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta," tulis surat tersebut.

DKI Jakarta juga kembali mencatat rekor kasus positif harian Covid-19 per Kamis (24/6), sebanyak 7.505 kasus. Jumlah itu menjadi yang tertinggi setelah empat hari sebelumnya angka rekor positif sebanyak 5.582 kasus.

Rekomendasi