ERA.id - Jika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak ikut dalam pemilihan presiden, maka kemungkinan ia kembali maju ke dalam Pilgub DKI 2024.
Namun, langkahnya menapaki kontek politik terakbar di Jakarta, dipastikan tak mudah. Alasannya, ia bakal melawan beberapa tokoh yang patut diperhitungkan.
Siapa mereka? Sebut saja Risma, Gibran, dan Ariza. Mereka diperhitungkan dari hasil survei Jakarta Research Center (JRC) yang dilakukan beberapa waktu lalu.
Namun ada yang unik di sana. Ialah Riza Patria. Kader Gerindra ini terbilang berbahaya dan menjadi 'kuda hitam' yang bisa menggulingkan kekuasaan Anies.
JRC beralasan, kalau Ariza memiliki komunikasi politik yang baik. Selain itu, ia punya mesin partai yang bisa bekerja dengan baik yaitu Gerindra.
"Figur Riza Patria merupakan kuda hitam sebagai calon gubernur," kata Direktur Komunikasi JRC Alfian P, Sabtu (18/9/2021).
Elektabilitas Ariza pada April 2021 hanya 2,8 persen, tak lama ia bikin kejutan. Usai dilakukan survei ulang pada September 2021, kini elektabilitasnya menjadi 10,6 persen.
Wajar, sebab Ariza juga diplot sebagai Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta. “Ariza memiliki pengalaman panjang bertarung secara elektoral, dua kali merebut kursi sebagai anggota DPR, dan didukung mesin politik Gerindra,” ujar Alfian.
Alfian mengatakan Ariza menjadi figur yang patut diperhitungkan untuk memimpin Jakarta ke depan, karena tampil lebih elegan dalam komunikasi politik dengan selalu hadir pada rapat bersama DPRD.
"Ariza kerap berbeda sikap dengan Anies, terkait penanganan COVID-19, larangan skate board di trotoar, membawa kerabat usai mudik dan penutupan Holywings," tandas Alfian.
Untuk diketahui, JRC menggelar survei secara tatap muka kepada 800 responden mewakili seluruh wilayah di DKI Jakarta dengan metode survei (multistage random sampling), memiliki "margin of error" sebesar 3,4 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen pada 7-14 September 2021.