ERA.id - Pemprov DKI berhasil mendapat penurunan biaya commitment fee Formula E yang semula diperkirakan mencapai Rp2,3 triliun menjadi Rp560 miliar.
Direktur Utama PT Jakpro Widi Amanasto membeberkan penyebab DKI bisa mendapat penurunan beban biaya. Kata dia, hal ini berkat strategi Jakpro dalam negoisasi ulang dengan Formula E Operation (FEO).
Dalam negoisasinya, Jakpro meminta FEO mengerti bahwa kondisi pandemi COVID-19, Formula E tak mungkin bisa terlaksana jika berbiaya mahal.
"Ya karena kondisi COVID-19. Kami kan pakai taktik taktik dalam negosiasi. Sekarang dalam kondisi kami begini itu gimana? Kita turunkan juga. Karena enggak mungkin terlaksana jika sesuai business plan awal yang kita bikin. Berat sekali untuk kami laksanakan," kata Widi dalam rapat bersama DPRD DKI, Rabu (6/10)
Melanjutkan, Managing Director Jakarta EPrix PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Gunung Kartiko mengaku pembayaran commitment fee Jakarta memang lebih mahal dari kota-kota di negara lain.
Alasannya, commitment fee di Jakarta juga akan dipakai untuk sejumlah kebutuhan penyelenggaraan Formula E dan membayar event organizer dari FIA Formula E.
"Sebenarnya, ini balik ke lokasi penyelenggara dalam bentuk biaya biaya yang akan dikeluarkan oleh FEO, salah satunya pengiriman kru, pengiriman atlet, pengiriman mobil, kemudian ratusan boks yang akan dikirim juga disini termasuk grand stand, panggung, hadiah juga, itu akan kembali ke sini," jelas dia.
Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta memaparkan biaya yang telah digelontorkan APBD untuk menyelenggarakan Formula E saat ini berkurang dari Rp983 miliar menjadi Rp560 miliar.
Hal ini disebabkan DKI sudah menarik dana bank garansi sebesar Rp423 miliar berdasarkan hasil negoisasi ulang antara Pemprov DKI dengan Formula E Operation (FEO).
"Commitment fee adalah Rp560 miliar. Dalam perjanjian kerja sama yang terkini, tidak ada keperluan untuk dibuatkan bank garansi," tulis keterangan Pemprov DKI.
Lalu, penyelenggaraan Formula E juga dipangkas dari rencananya digelar 5 tahun menjad 3 tahun. Sehingga, selanjutnya, biaya penyelenggaraan Formula E selanjutnya tak lagi menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI.
"Tidak ada lagi tambahan biaya dari APBD untuk pelaksanaan Formula E, baik untuk commitment fee maupun biaya penyelenggaraan 2022, 2023, dan 2024," tulisnya.