Terungkap Penyebab Kemacetan Parah di Puncak Bogor, Kapolda Jabar: Ada 10 Kendaraan Mogok Bersamaan

| 28 Feb 2022 17:55
Terungkap Penyebab Kemacetan Parah di Puncak Bogor, Kapolda Jabar: Ada 10 Kendaraan Mogok Bersamaan
Kemacetan parah di Puncak Bogor. (Foto: rttmc.dephub.go.id)

ERA.id - Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suntana terjun langsung ke lapangan mengecek kondisi kemacetan di kawasan wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Senin (28/2/22).

Suntana mengatakan jika kemacetan terjadi lantaran adanya kendaraan mogok.

"Kita tahu banyak masyarakat yang pergi liburan ke Puncak ini. Namun, (saat bersamaan) kemarin terjadi kepadatan lalu lintas karena ada sekitar 10 kendaraan yang mogok. Sehingga mengakibatkan antrean yang cukup panjang," kata Suntana.

Untuk itu, Suntana mengimbau masyarakat untuk memastikan kendaraan yang digunakan berada dalam kondisi yang baik jika ingin melakukan perjalanan jauh.

"Jangan memaksakan berjalan menggunakan kendaraan pribadi tanpa memperhatikan kelaikan kendaraan," tegasnya.

Hingga saat ini, kemacetan lalu lintas sendiri masih terjadi di Puncak. Namun, Suntana mengklaim jika kondisinya sudah sedikit terurai dibanding dengan kemarin.

"Alhamdulilah dengan dengan rekayasa lalu lintas dengan berbagai pihak, ini bisa terurai. Sudah banyak kendaraan yang pulang," kata Suntana.

Sebelumnya, Kepolisian Resor (Polres) Bogor, kembali memberlakukan sistem ganjil-genap di kawasan wisata Puncak, Kabupaten Bogor.

Kebijakan tersebut dilakukan karena hingga saat ini, kemacetan arus lalu lintas masih terus terjadi.

"Ganjil-genap kami berlakukan (lagi) hari ini," kata Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin kepada wartawan.

Penyekatan pun dilakukan di sejumlah titik masuk area Puncak. Salah satunya di Pos Polisi Gadog.

Iman menjelaskan, para petugas menjaga dengan ketat setiap kendaraan yang akan masuk. Sesuai dengan tanggal hari ini, petugas hanya akan memperbolehkan kendaraan dengan plat nomor genap.

Di samping itu, Iman juga membuka kemungkinan untuk memberlakukan sistem satu arah atau one way. "Jika terjadi penumpukkan kendaraan maka one way kami berlakukan," jelasnya.

Rekomendasi