Anies Sebut Penulis Inggris yang Kritik Jokowi Merupakan Sahabat Lamanya

| 18 May 2022 16:02
Anies Sebut Penulis Inggris yang Kritik Jokowi Merupakan Sahabat Lamanya
Ben Bland dan Anies Baswedan

ERA.id - Mantan peneliti Lowy Institute Australia, Benjamin “Ben” Bland berdiskusi bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dalam acara yang dibuat Chatham House, di London, Inggris, beberapa hari yang lalu.

Ben Bland adalah orang yang sempat bikin heboh di Indonesia sebab pernah menulis buku Man of Contradictions. Ia mengupas kontradiksi presiden Jokowi saat penanganan pandemi.

Secara garis besar, Ben menyebut pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi, "menunjukkan banyak sifat terburuk seperti mengabaikan nasihat ahli, kurangnya kepercayaan pada masyarakat sipil, dan kegagalan untuk mengembangkan strategi yang koheren".

Pria lulusan Universitas Cambridge itu, terlihat bersampingan dengan Anies. Tampak, ia menyimak ucapan Anies. Ia juga memuji kedatangan mantan Menteri Pendidikan di periode pertama Jokowi tersebut.

"Senang menjadi tuan rumah seorang pemimpin politik Indonesia yang penting dalam acara

@ChathamHouse pertama saya. Saya ingin membawa lebih banyak membahas persoalan Asia Tenggara ke dalam program kami," tulis Ben Bland dalam akun Twitter-nya.

Anies pun membalas. "Terima kasih sudah menerima saya. Itu adalah diskusi yang menyenangkan dan produktif," tandasnya.

Selebihnya Anies menganggap Ben adalah sahabat lama. Sayang, saat berdiskusi, ia tak bisa mengungkap apa isu kontroversi yang mereka bahas, sebab terganjal aturan di Chatham House.

"(Seorang peserta rapat dapat menggunakan informasi yang ia dapatkan dari rapat tersebut, namun tidak boleh untuk membocorkan siapa yang berkomentar. Aturan ini dikenal sebagai Chatham House Rule.)

Diperkenalkan pertama kali pada tahun 1927 di Chatham House, The UK Royal Institute of International Affairs, London, salah satu wadah cendekiawan terbaik di dunia.

Aturan ini kemudian diakui secara internasional, bertujuan untuk menganjurkan keterbukaan berpendapat dalam diskusi dan memungkinkan debat dalam isu-isu kontroversial.

Jadi dialog di ruang ini sangat terbuka, objektif, dan berbasis ilmu pengetahuan, kita mampu berdiskusi leluasa untuk menghasilkan solusi-solusi terobosan.

Maka sebuah kehormatan dapat turut bertukar gagasan langsung di Chatam House, di tempat di mana pemikiran-pemikiran hebat tercetus.

Dan senang sekali bisa bertemu sahabat lama saya, Mr. Ben Bland yang menjadi host di Chatham House kemarin. Beliau koresponden internasional sangat memahami tentang Indonesia dan sekarang mendapat amanah baru di Chatham House sebagai Director of the Asia Pacific Programme.

Dalam diskusi yang bertajuk “A World Connected Through Megacities”, kita berbicara tentang transformasi yang telah terjadi di Jakarta, demokrasi, hingga peran Indonesia dalam dunia internasional," tulis Anies dalam Facebook-nya pada 14 Mei silam.

Rekomendasi