Selama 7 Hari, 16 Musisi Gelar Konser Kemanusiaan untuk Gaza di M Bloc Space Tanpa Dibayar

| 22 Nov 2023 07:45
Selama 7 Hari, 16 Musisi Gelar Konser Kemanusiaan untuk Gaza di M Bloc Space Tanpa Dibayar
Dok Istimewa

ERA.id - Enam belas artis dan band ternama Indonesia sepakat tampil profesional tanpa dibayar (pro bono) di tujuh seri Konser Kemanusiaan Untuk Gaza guna menggalang dana bagi para korban sipil agresi militer Israel di Palestina. Mereka adalah Efek Rumah Kaca, The Adams, Seringai, The Brandals, David Bayu, Danilla, Lomba Sihir, Endah N Rhesa, The Panturas, Kelompok Penerbang Roket, SORE, .Feast, Kunto Aji, Bin Idris, Mustache and Beard dan White Shoes and The Couples Company.

Tujuh konser yang difasilitasi oleh M Bloc Foundation tersebut akan diadakan di venue M Bloc Live House, Jakarta Selatan pada malam hari kerja mulai hari ini, Selasa, 21 November hingga 13 Desember mendatang. Donasi kehadiran untuk menyaksikan ketujuh konser tersebut bisa didapatkan via Loket.com dengan harga Rp 100.000 per show. Dilaporkan hingga hari ini, 87% dari seluruh donasi kehadiran di tujuh konser tersebut telah terisi.  

Berikut jadwal lengkap Konser Kemanusiaan Untuk Gaza:

Selasa (21/11): Efek Rumah Kaca, David Bayu, Bin Idris.

Kamis (23/11): Kelompok Penerbang Roket feat. Eka Annash, SORE.

Selasa (28/11): White Shoes and The Couples Company, Endah N Rhesa

Jumat (1/12) : Seringai, The Panturas

Rabu (6/12) : Danilla, Kunto Aji, Mustache and Beard

Senin (11/12) : The Brandals, .Feast

Rabu (13/12) : Lomba Sihir, The Adams

Jumat (15/12) : Diskusi “Gaza Kini” & Pemutaran “Off Frame”

Setiap malamnya pada tanggal yang telah ditentukan akan ada penampilan dua hingga tiga artis yang memainkan live set orisinal mereka dengan durasi mulai dari 30 menit hingga satu jam pertunjukan.

Selain menggalang dana bantuan dari konser musik, panitia juga akan menjual tiga desain T-shirt donasi Konser Kemanusiaan Untuk Gaza dengan harga Rp 150.000 di gerai merchandise yang ada di area venue.

100% hasil donasi dari konser musik dan penjualan T-shirt di acara ini seluruhnya akan ditampung via rekening bank M Bloc Foundation (Yayasan Radar Budaya Kreatif) dan selanjutnya akan disumbangkan sepenuhnya ke rekening bank Kedutaan Besar Palestina serta dilakukan akan disumbangkan sepenuhnya ke rekening bank Kedutaan Besar Palestina serta dilakukan penyerahan simbolik dalam acara diskusi dan pemutaran film perjuangan kemerdekaan Palestina di Creative Hall, M Bloc Space pada hari Jumat, 15 Desember 2023 mulai pukul 18:30 WIB.

Sesi diskusinya bertema “Gaza Kini Dan Mengapa Kita Harus Peduli” akan menampilkan para pembicara Utami Sandyarani (Peneliti PUSAD Paramadina), Usman Hamid (Direktur Amnesty International Indonesia), Perwakilan Kemenlu RI Wilayah Timur Tengah, serta perwakilan musisi dengan dimoderatori oleh Ali Nur Sahid dari Kios Ojo Keos. Sebelumnya akan ditayangkan juga film dokumenter berjudul Off Frame AKA Revolution Until Victory.

Selain dari band-band yang tampil pro bono, dukungan dari para relawan untuk acara ini terbilang luar biasa. Meliputi juga dari para kru band, kru acara, kru venue, lighting designer, VJ, vendor konser, ambulance yang bekerja pro bono, hingga tenant-tenant di dalam M Bloc Space maupun donasi dari luar yang menyumbangkan makanan serta minuman untuk band-band yang tampil dan para kru yang bekerja mempersiapkan acara ini. Loket.com selaku ticket management partner acara ini juga mendukung dengan potongan 0% dari seluruh donasi kehadiran yang masuk melalui platform mereka.  

“Mulai malam mini (21/11) hingga 13 Desember, M Bloc Space memfasilitasi kegeraman dan kemarahan kita jadi hal yang mungkin bisa berdampak langsung bagi para korban genosida di Palestina. Taka da kontribusi yang sia-sia, tak ada yang percuma,” tulis Cholil Mahmud dari Efek Rumah Kaca.

“Geregetan, geram tiap liat berita. Tidak bisa berbuat banyak, selain menyuarakan desakan penghentian agresi militer dan genosida, hanya ini yang saya dan teman-teman mampu. Silakan dating dan donasi. Saya ada di tanggal 6 Desember,” tulis Kunto Aji tentang rencana penampilannya di Konser Kemanusiaan Untuk Gaza.

“Buat kami, kebebasan Palestina adalah absolut. Tidak bisa ditawar. Ibarat slogan NKRI harga mati, tanah Palestina juga mutlak milik rakyatnya turun temurun. Tercatat dalam agama dan buku sejarah manapun… Lalu sekarang terjadi rangkaian peristiwa yang jadi lembaran hitam paling buruk dalam sejarah konflik. Hampir 8000 nyawa melayang dalam waktu sebulan ini, setengahnya anak dan bayi. Sementara kita cuma bisa jadi saksi. Jadi mari kita lakukan yang kitab isa. Sekecil apapun. Mulai doa sampai donasi. Semoga tanah Palestina segera Kembali ke tangan rakyatnya lagi. From the river to the sea, Palestine will be FREE!!!!” tulis The Brandals via akun Instagram resmi mereka.

“Faith in humanity restored. Konser Kemanusiaan Untuk Gaza adalah gerakan akar rumput dari komunitas musik enam belas band yang terlibat di acara ini.

Dukungan terbesar selain dari band-band yang tampil secara pro bono tentunya adalah basis massa penggemar yang ikut berdonasi secara langsung untuk bisa menyaksikan konser para idola mereka. Hingga hari ini sudah 87% donasi terkumpul atau senilai Rp 273.700.000 dari target Rp 315.000.000 yang berasal dari penonton. Belum termasuk nantinya tambahan dari penjualan t-shirt, minuman, souvenir serta donasi lainnya via QR Code yang akan diterima oleh M Bloc Foundation. Kami akan laporkan secara berkala jumlah donasinya nanti via Instagram @mblocspace. Terima kasih banyak atas dukungan yang besar dari teman-teman band, kru, fans, vendor, tenant serta para relawan dan donatur acara ini. Semoga tragedi kemanusiaan di Gaza dan Palestina segera berakhir sekarang juga. Hentikan genosida!,” jelas Wendi Putranto, Ketua Yayasan Radar Budaya Kreatif (M Bloc Foundation).

Konser Kemanusiaan Untuk Gaza juga berterima kasih sebesar-besarnya kepada Loket.com, Promed, Double Deck Indonesia, Jaga Indonesia, Cognitiv, Cap Roti Buaya, Mr Roastman, Suwe Ora Jamu, .Temu, Mbok Ndoro, Kostu, Tjikini, Kebun Ide, Connectoon, Matalokal, Pizza Place, Kios Ojo Keos, PUSAD Paramadina, dan Amnesty International Indonesia. 

Rekomendasi