PDIP Yakin PAN Sudah Izin Puan Sebelum Direkomendasikan Jadi Bacapres 2024

| 29 Aug 2022 19:54
PDIP Yakin PAN Sudah Izin Puan Sebelum Direkomendasikan Jadi Bacapres 2024
Bambang Pacul Wuryanto (Dok. Antara)

ERA.id - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDI Perjuangan Bambang Wuryanto meyakini PAN sudah menghubungi nama-nama yang direkomendasikan sebagai bakal calon presiden (bacapres) 2024, termasuk Puan Maharani.

"Saya kira enggak mungkin lah, PAN dalam tata krama pasti bahan bahwa itu beliau juga pasti menghubungi Mbak Puan dan calon-calon lainnya," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/8/2022).

PDIP, kata Bambang, juga tidak mempermasalahkan masuknya nama Puan Maharani dalam daftar bacapres 2024.

Menurutnya, setiap partai politik memiliki otoritas masing-masing dalam menyampaikan bakal capres yang akan diusung pada Pilpres mendatang.

"PAN adalah partai yang punya otoritas sendiri. Beliau melakukan rakernas, saya (PDIP) juga sendiri (Rakernas) sendiri," kata Bambang.

Meski begitu, Bambang belum bisa memastikan apakah nantinya PDIP akan berkoalisi dengan PAN dan menjadi bagian dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) atau tidak.

Dia menegaskan, keputusan mengenai kerja sama politik hingga menentukan pasangan calon presiden dan wakil presiden berada di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Kerja sama antar partai politik itu ibu ketua umum yang menentukan, termasuk di dalamnya capres dan cawapres," kata Bambang.

Untuk diketahui, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengumumkan sembilan nama bakal capres yang akan diajukan pada Pilpres 2024. Nama-nama tersebut merupakan usulan dari kader di daerah.

Adapun sembilan nama bakal capres dari PAN yaitu, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani.

Lalu ada pula nama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Rekomendasi