ERA.id - Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto meminta kepada warga di berbagai daerah di Indonesia agar lebih waspada. Sebab, selama sepekan kedepan berpontensi terjadi cuaca ekstrem.
BMKG memonitor perkembangan kondisi cuaca di seluruh wilayah Indonesia yang saat ini diindikasikan terdapat signifikansi dinamika atmosfer sehingga dapat berdampak pada potensi peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia.
"Hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya belokan dan perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan pola konvektifitas," kata Guswanto di Jakarta, Minggu (2/9/2022).
"serta aktifnya fenomena Madden Jullian Oscillation (MJO) yang berinteraksi dengan gelombang Rossby Ekuator dan gelombang Kelvin sehingga dapat memaksimalkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan," tambahnya.
Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang dan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang untuk periode 02 - 08 Oktober 2022 di wilayah sebagai berikut:
1. Aceh
2. Sumatera Utara
3. Sumatera Barat
4. Kep. Riau
5. Riau
6. Kep. Bangka Belitung
7. Jambi
8. Bengkulu
9. Sumatera Selatan
10. Lampung
11. Banten
12. DKI Jakarta
13. Jawa Barat
14. Jawa Tengah
15. DI Yogyakarta
16. Jawa Timur
17. Bali
18. Nusa Tenggara Barat
19. Kalimantan Barat
20. Kalimantan Timur
21. Kalimantan Utara
22. Kalimantan Tengah
23. Sulawesi Utara
24. Sulawesi Tengah
25. Sulawesi Barat
26. Sulawesi Selatan
27. Sulawesi Tenggara
28. Papua Barat
29. Papua.
Sedangkan untuk periode 3 (tiga) hari kedepan (01 - 03 Oktober 2022), berdasarkan prakiraan berbasis dampak, wilayah yang berpotensi terdampak Hujan Lebat dengan Kategori siaga yaitu sebagai berikut:
1. Sumatera Barat
2. Bengkulu
3. Jawa Barat
Potensi awan CB
Potensi pertumbuhan awan cumulonimbus (CB) di wilayah udara Indonesia pada tanggan 1-7 Oktober 2022 yaitu sebagai berikut:
- Awan Cumulonimbus dengan persentase cakupan spasial maksimum antara 50-75% (OCNL / Occasional) selama 7 hari kedepan diprediksi terjadi di:
Laut Andaman, Laut Cina Selatan, Laut Sulu, Laut Filipina, Samudera Hindia barat daya hingga barat Pulau Sumatera, Sebagian Pulau Sumatera dan Pulau Jawa, Selat Karimata, Laut Jawa, Sebagian besar Pulau Kalimantan, Selat Makassar, Laut Sulawesi, Kepulauan Maluku, Laut Banda, Sebagain kecil Pulau Sulawesi dan Pulau Papua, Laut Aru, Samudera Pasifik Utara Pulau Papua.
- Awan Cumulonimbus dengan persentase cakupan spasial >75% (FRQ / Frequent) selama 7 hari kedepan diprediksi terjadi di: Samudera Hindia barat daya Pulau Sumatera, Papua bagian tengah.
Potensi gelombang laut.
Potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Indonesia pada tanggal 02 - 08 Oktober 2022 yaitu sebagai berikut: Kategori Tinggi Gelombang 2.5 – 4.0 m : Selat Malaka, Perairan utara Sabang, Perairan barat Aceh, Perairan barat P. Simeulue hingga Kep. Mentawai, Perairan barat Lampung, Perairan Bengkulu.
Kemudian, Samudra Hindia barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Perairan selatan Banten hingga Jawa Timur, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Perairan selatan Bali hingga NTT, Samudra Hindia selatan Banten hingga NTT.
Untuk ia, meminta kepada masyarakat untuk memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.
Lalu, melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.
"Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang," katanya.